Ayumajakuning

Kuningan Melesat di Tengah Keterbatasan

kacenews.id-KUNINGAN-Sudah hampir 6 bulan, Bupati H. Dian Rachmat Yanuar dan Wakil Bupati Hj. Tuti Andriani memimpin Kabupaten Kuningan paska dilantik tanggal 20 Februari 2025. Perubahan-perubahan pun terjadi cukup signifikan karena diawali 100 hari kerja pertama, pasangan yang dikenal dengan sebutan Dirahmati langsung tancap gas.

Dengan Visi Kuningan Melesat (Maju, Empowering, LEStari, Agamis, Tangguh) dan dukungan seluruh elemen, berbagai persoalan besar dan cukup berat yang selama ini mengakar mampu dipecahkan. Sehingga hal tersebut membawa harapan dan semangat baru di peringatan Hari Jadi ke-527 Kuningan menuju lebih baik.

Awal memimpin, Pasangan Dirahmati dihadapkan dengan warisan-warisan masalah yang berat. Tumpukan utang dari pemerintahan sebelumnya baik gagal bayar yang nominalnya sangat besar, tunggakan Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) untuk belasan ribu aparatur sipil negara (ASN) serta permasalahan lainnya tidak bisa dibiarkan begitu saja.

Dengan pengalaman sebagai teknokrat ulung, Bupati Dian langsung mengambil alih kendali. Sehingga dalam waktu hanya tiga bulan, berhasil melunasi seluruh tunggakan TPP 2024. Bahkan, juga mengejar pembayaran TPP 2025. Langkah tepat tersebut menunjukan keberpihakan pada abdi negara.

ASN adalah motor utama birokrasi yang memastikan pelayanan publik berjalan baik. Selain urusan internal, kepemimpinan Dirahmati pun fokus pada program yang langsung menyentuh sekaligus berupaya meringankan beban masyarakat.

Salah satunya Gerakan Pangan Murah (GPM). Selama Bulan Ramadan, kegiatan tersebut digelar di 40 titik di seluruh Kuningan. Ribuan warga terbantu sebab mendapatkan bahan pokok dengan harga terjangkau.

Tak berhenti di situ, “Pasukan Paus” (Penebaran Benih Ikan) pun diluncurkan. Ribuan bibit ikan nila disebar di 100 titik perairan umum, khususnya di desa dengan tingkat kemiskinan ekstrem.

Tujuannya jelas untuk menyediakan asupan protein hewani untuk menanggulangi stunting dan meningkatkan gizi masyarakat. Di sektor infrastruktur, sebanyak 100 km jalan berhasil diperbaiki dalam 100 hari pertama. Perbaikan tersebut untuk memperlancar mobilitas warga dan aktivitas ekonomi. Jalan yang mulus juga memudahkan para pemudik yang pulang kampung saat Lebaran Idul Fitri tahun 2025.

Berbagai program lain juga digelontorkan. Seperti, Program Bernas (Benih untuk Rakyat) untuk meningkatkan produktivitas pertanian, BANG PUPUK (Bantuan Gapoktan untuk Penebusan Pupuk), bantuan alat dan mesin pertanian (Alsintan), hingga Job Fair yang menyediakan ribuan lapangan pekerjaan. Salah satu terobosan kepemimpinan Dirahmati adalah keterbukaan.

Sehingga diluncurkan Hotline Whatsapp Lapor Kuningan Melesat. Melalui jalur tersebut, ratusan aduan warga mulai dari jalan rusak hingga masalah kesehatan ditanggapi dengan cepat.

Penggunaan media sosial yang masif juga membuat komunikasi dengan warga semakin intens. Selain itu, Program NGOPI PAGI (Ngobrol Bareng Bupati untuk Gali Informasi), memungkinkan para kepala desa dan warga berinteraksi langsung dengan pimpinan daerahnya. Pasangan Dirahmati menampung semua masukan untuk pembangunan Kuningan yang lebih baik.

Artinya, kepemimpinan bupati dan wakil bupati sekarang tidak anti kritik. Keberhasilan Pasangan Dirahmati di awal masa jabatan sebagai kepala daerah diakui oleh lembaga riset independen, Jamparing Research.

Karena hasil risetnya menunjukkan bahwa mayoritas responden memberikan penilaian positif terhadap kinerja awal kepemimpinan H. Dian Rachmat Yanuar dan Hj. Tuti Andriani.

Sedangkan kunci dalam menyelesaikan permasalahan-permasalahan berat adalah kolaborasi. Pelaksanaan pembangunan daerah sekarang ini, tidak hanya mengandalkan APBD Kuningan saja melainkan non APBD juga.

Hal itu dengan menggandeng sekaligus bersinergi dengan pemerintah pusat dan provinsi, pihak swasta dan perorangan. Upaya tersebut terbukti membuahkan hasil manis. Sejumlah proyek infrastruktur non APBD berhasil dibangun.

Di antaranya, jembatan gantung di Kecamatan Ciniru dan Kecamatan Maleber yang sudah puluhan tahun dinantikan, penerangan Jembatan Baranang serta sejumlah proyek lainnya.

Di samping pembangunan, kolaborasi pun ditunjukan dalam berbagai kegiatan yang merupakan rangkaian peringatan Hari Jadi ke-527 Kuningan karena Pemda Kuningan tidak mengeluarkan Rp1 rupiah pun, semuanya ditanggung pihak lain. Seperti, Turnamen Sepak Bola Bupati Cup, Tour de Linggajati dan Kuningan Fair.

Sementara itu, dalam menggali potensi pendapatan, Bupati Dian turun tangan langsung. Di antaranya, berkat kepiawaian bernegosiasi, mantan sekretaris daerah (Sekda) tersebut mampu mendongkrak kenaikan pendapatan mencapai 40 persen dari perjanjian kerja sama dengan Pemerintah Kota Cirebon terkait kompensasi air.

“Pembangunan daerah tidak akan pernah berhasil hanya dengan peran pemerintah saja. Keberhasilan pembangunan sejati lahir dari kebersamaan dan sinergi antara pemerintah, swasta, akademisi, media dan masyarakat,” ujar Bupati Kuningan, H. Dian Rachmat Yanuar.

Ia berpesan kepada seluruh elemen masyarakat Kabupaten Kuningan termasuk yang berada di luar daerah. Bahwa, ulah saukur hirup tapi kudu ngahudangkeun kahirupan (jangan hanya hidup untuk diri sendiri namun harus menghidupkan dan memberi manfaat).

“Dirgahayu Kuningan ke-527. Mari kita hadapi esok, dengan harapan akan perubahan yang meyakinkan,” tuturnya.(Ya)

Back to top button