Haul KHAS Kempek Satukan Doa, Dzikir Dipimpin Syaikh As Sayyid Muhammad Fadhil Al-Jilani Cucu ke-25 Syaikh Abdul Qodir Al-Jilani

kacenews.id-CIREBON-MALAM puncak Haul ke-36 KH Aqiel Siroj sekaligus Harlah ke-65 Pondok Pesantren KHAS Kempek, Sabtu (30/8/2025), dipenuhi lantunan dzikir dan doa bersama untuk persatuan bangsa.
Ribuan jamaah larut dalam suasana religius yang khidmat, dipimpin langsung oleh Syaikh As Sayyid Muhammad Fadhil Al-Jilani dari Maroko, cucu ke-25 Sultonul Auliya Syaikh Abdul Qodir Al-Jilani.
Dzikir dan doa bersama ini digelar dengan harapan agar bangsa Indonesia tetap aman, damai, dan terjaga persatuannya. Momentum ini menjadi penting di tengah situasi sosial yang belakangan diwarnai aksi-aksi unjuk rasa anarkis dan penjarahan.
“Berdoa berdzikir bersama untuk mewujudkan, menciptakan, dan melestarikan persatuan serta kesatuan bangsa Indonesia,” ujar Ketua Panitia Haul, Kiai Afif Yahya.
Ia juga menyampaikan terima kasih atas dukungan semua pihak dalam menyukseskan rangkaian haul sejak 21 Agustus hingga puncak 30 Agustus 2025.
Sejumlah kegiatan digelar, mulai dari bahtsul masail kubro bersama LBM PWNU Jabar dan pesantren se-Jawa Barat, seminar nasional bertema transformasi pesantren, jalan sehat, bakti sosial, hingga khitanan massal.
Selain itu, masyarakat juga disatukan lewat KHAS Bersholawat, semaan Al-Qur’an bil ghoib di tiga lokasi, gerakan Jumat Bersih, hingga Tasyakkur Khataman Juz Amma.
“Semua rangkaian ini dirancang bukan hanya untuk mengenang jasa KH Aqiel Siroj, tetapi juga untuk memperkuat ukhuwah Islamiyah dan kepedulian sosial,” kata Kiai Afif.
Selain doa untuk bangsa, pesantren juga menegaskan komitmennya menjaga kebersihan dan lingkungan. Melalui Gerakan KHAS Lestari, santri dilibatkan aktif dalam pengelolaan sampah, daur ulang, hingga pemanfaatan limbah organik dengan maggot.
“Dalam Islam, kebersihan adalah amanat. Haul kali ini kami jadikan bukti bahwa santri belajar akhlak bukan hanya dari kitab, tetapi juga dari kepedulian menjaga lingkungan,” jelas Dewan Pengasuh sekaligus Kepala MA KHAS Kempek, KH Ahmad Zaini Dahlan.
Pada malam puncak haul, panitia menyiapkan jalur pengelolaan sampah terpisah dan melibatkan santri sebagai relawan edukasi. “Harapannya, jamaah merasa nyaman dan melihat bahwa haul bisa khidmat sekaligus bersih,” tambahnya.
Koordinator Gerakan KHAS Lestari, Ny. Hj. Tho’atillah Ja’far, menegaskan pentingnya gotong royong dalam menjaga kebersihan.
“Santri belajar bahwa mengolah sampah tidak bisa sendirian. Harus bersama-sama. Semangat kebersihan ini adalah ibadah sekaligus bagian dari akhlak Islami,” ujarnya.
Haul KH Aqiel Siroj tahun ini bukan sekadar peringatan tahunan, tetapi juga momentum spiritual untuk mengikat kembali semangat persatuan bangsa.
Dzikir dan doa bersama menjadi simbol bahwa pesantren tidak hanya menjadi pusat ilmu agama, tetapi juga meneguhkan peran pentingnya dalam merawat keutuhan Indonesia.(Mail)