KBIHU SI Kuningan Melayani Sepenuh Hati

kacenews.id-KUNINGAN-Patut disyukuri, khususnya bagi penyelenggara KBIHU SI Kuningan setiap pelaksanaan ibadah haji dan umroh selalu mendapat fasilitas istimewa selama menunaikan ibadah haji di Negeri Arab Saudi, baik saat berada di Mekah maupun Madinah.
“Seingat saya, sejak tahun 2005 Kelompok Bimbingan Ibadah Hadji dan Umroh Syiarul Islam (KBIHU SI) Kuningan berdiri hingga kini, baik ketika di Madinah maupun Mekah selalu ditempatkan di hotel berbintang dengan fasilitas istimewa. Hal ini merupakan tahadus binikmah untuk disampaikan pada jemaah haji KBIH SI yang akan diberangkatkan pada musim haji tahun 1447 H/2026 M mendatang,” ungkap salah seorang pembimbing manasik haji, KH Endang, bertempat di Masjid Agung Syiarul Islam Kuningan, Minggu (3/8/2025).
Dalam kesempatan tersebut hadir, Ketua KBIHU SI Kab. Kuningan, KH Aang Asy’ari, Seretaris Hj Tety Maryati, moderator, Hj Yayat, H Dedi dan KH Zaenal Arifin. Termasuk pengurus harian, Hj Iis dibantu Kang Dedi Junaedi dan teknis digital Iko beserta Andi.
Dijelaskan dia, KBIH SI setiap pemberangkatan musim haji selalu gelombang pertama tiba Madinah untuk menunaikan shalat arbain selama delapan hari di Masjid Nabawi. Posisi hotel ke Masjid Nabawi jaraknya relatif dekat, terlebih pada musim haji KJT 3 tahun 2023 jarak pamondokan (hotel) ke Masjid Nabawi hanya beberapa meter saja memasuki gerbang masjid. Sementara jemaah dari daerah lain jaraknya cukup jauh harus dua kali menyebrangi jalan raya.
“Selama berada di Madinah maupun Mekah, jemaah KBIHU SI tidak pernah terpisah atau ditempatkan beberapa hotel, meliankan dalam satu hotel sehingga akan lebih memudahkan dalam pengawasan maupun pembinaan terhadap jemaah dalam rangka melaksanakan bimbingan haji selama berada di tanah suci. Termasuk ketika berada di Mekah jarak tempuh menuju Masjidil Haram, hanya beberapa menit saja, karena nya hal ini perlu sampaikan pada para jemaah haji yang tergabung pada KBIH Syiaruyl Islam untuk diberangkat pada musim, haji 1447 H/2026 M, maka tidak usah khawatir ketika menunaikan ibadah haji nanti,” tutur KH Endang.
Oleh sebab itu, lanjut KH Endang, perlu diketahui bersama bahwa ibadah haji dan umroh ini merupakan salah satu Rukun Islam yang wajib dikerjakan oleh setiap orang setelah memenuhi syarat. Menurut sejarah, pelaksanaan ibadah haji ini dimulai atau diwajibkan pertama kali pada tahun ke-6 Hijriyyah dan hanya wajib untuk dilaksanakan satu kali dalam seumur hidup. Karenanya ibadah haji ini merupakan salah satu Rukun Islam, maka orang yang mengingkarinya adalah kafir.
“Adapun syarat wajib haji ada 7 perkara; pertama Islam, baligh, merdeka, punya biaya, ada kendaraan, aman diperjalanan dan ke-tujuh memungkinkan untuk berangkat. Sedangkan rukun haji itu ada lima yakni; pertama ihram bersama niat, wuquf di Arafah, Thawaf di Baitullah, Sa’i antara Shafa dan Marwah dan ke-lima dalah bercukur (tahalul), ujarnya.
Dijelaskan pula, agar jemaah haji KBIHU SI mengetahui bahwa rukum umroh itu, ada empat; ihram, thawaf, Sa’i antara Shofa dan Marwah serta bercukur. Sementara wajib haji yang bukan rukun ada 5 antara lain; ihram dari miqot, Mabit (bermalam) di Muzdalifah, melempar jumroh yang tiga, Mabit (bermalam) di Mina terakhir thawaf wada. Ketika berihrom laki-laki tidak boleh memakai pakaian berjahit dan hanya memakai dua lembar kain putih,” tuturnya.
Diharamkan Ketika Berihrom
Menurut keterangan, ada yang diharamkan ketiga kita berikhrom antara lain; memakai pakaian berjahit bagi laki-laki, menutup kepala bagi laki-laki, menutup wajah dan kaos tangan bagi perempuan. Selain itu, yang diharamkan saat berihrom yakni; meminyaki rambut, menggunting atau memotong rambut/bulu, memotong kuku dan memakai wangi-wangian. Termasuk, membunuh binatang buruan, aqad nikah, hubungan suami istri, bermesraan disertai syahwat dan semua yang diharamkan ini apabila dilanggar maka wajib fidyah atau dam kecuali ‘aqad nikah. Aqad nikah ketika sedang ihram hukumnya tidak sah.(Sul)