Ayumajakuning

Hasil Open Bidding Sekda Kuningan Dicoret, Bupati Dian: Seleksi Diulang Cari Calon yang Kompeten

kacenews.id-KUNINGAN-Perjalanan panjang seleksi terbuka atau open bidding Jabatan Pimpinan Tinggi (JPT) Pratama Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Kuningan harus kembali ke titik nol. Setelah melalui serangkaian tahapan ketat dan sempat memunculkan tiga nama terbaik dengan perolehan nilai tertinggi.
Dicoretnya hasil open bidding sebelumnya tersebut membuat Kabupaten Kuningan kembali dihadapkan pada babak baru dalam pencarian Sekda Kuningan definitif. Masyarakat pun berharap transparansi dan objektivitas penuh. Jangan sampai menghabiskan biaya ratusan juta tapi hasilnya tidak dijadikan rujukan.
Sedangkan keputusan open bidding Sekda ulang disampaikan Bupati Kuningan, H. Dian Rachmat Yanuar. Dirinya membatalkan hasil seleksi sebelumnya dan akan menggelar open bidding ulang. “Saya telah mendapatkan izin dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) untuk melakukan open bidding Sekda ulang,” ujarnya, Jumat (15/8/2025).
Ia menjelaskan pembatalan hasil open bidding Sekda yang telah mengerucut pada tiga nama. Bahwa langkah itu adalah bagian dari upaya meningkatkan kinerja pemerintahan. Fokus utamanya mendapatkan sosok Sekda Kuningan terbaik yang mampu membantu mengelola persoalan daerah sekaligus membentuk tim yang solid. “Masyarakat tidak mempersoalkan siapa Sekdanya karena terpenting kinerjanya. Siapa pun Sekdanya, asal bagus, tidak menjadi persoalan,” tuturnya.
Untuk memuluskan proses seleksi ulang tersebut, dirinya juga memastikan bahwa anggaran khusus telah disiapkan sebagaimanamestinya. Hal itu sebagai bentuk penegasan komitmen Pemerintah Kabupaten Kuningan untuk mencari “Panglima ASN” yang benar-benar cakap dan sesuai dengan visi kepemimpinan baru.
Sementara itu, proses open bidding Sekda Kuningan dimulai dengan tujuan mulia yakni mencegah stagnasi birokrasi dan mencari sosok pemimpin ASN yang kompeten. Sehingga panitia seleksi (Pansel) tidak sembarangan tapi langsung diketuai Kepala Badan Kepegawaian (BKD) Provinsi Jawa Barat, H. Sumasna. Pendaftaran open bidding Sekda Kuningaan dibuka secara daring (dalam jaringan) pada tanggal 8-22 Oktober 2024. Seleksinya bersifat nasional sehingga memungkinkan ASN dari seluruh Indonesia dapat berpartisipasi. Termasuk pejabat Eselon II hingga camat atau sekretaris dinas yang telah Diklatpim III. Tahapan seleksi berjalan sangat ketat karena melibatkan asesmen kompetensi dari Lembaga Sertifikasi (LSP) BKD Provinsi Jawa Timur yang terakreditasi A nasional. Yakni tahapan penulisan makalah sampai wawancara mendalam. Pada tanggal 31 Oktober 2024, Pansel mengumumkan tiga nama yang berhasil meraih nilai tertinggi.
Pejabat tersebut adalah H. Asep Taufik Rohman (kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah namun sekarang sudah dimutasi menjadi kepala Dinas Perikanan dan Peternakan). Lalu, Guruh Irawan Zulkarnaen (kepala Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah tapi sekarang sudah dirotasi menjadi kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi). Serta H. Toni Kusumanto (Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda).
Nama-nama lain yang turut meramaikan bursa Sekda Kuningan terdiri dari H. Deniawan (Inspektur sekarang menjadi kepala DPPKBP3A), H. Deni Hamdani (Sekretaris DPRD), H.M. Nurdijanto (Asisten Administrasi Setda sekarang kepala Dinas Perhubungan), Carlan (Kepala Disporapar sekarang Staf Ahli Bupati), H.M. Budi Alimuddin (Kepala DPMD), Usep Sumirat (Kepala Bappeda sekarang kepala Dinas Lingkungan Hidup), H. Deden Kurniawan Sopandi (Asisten Ekonomi dan Pembangunan Setda sekarang kepala BPKAD), serta dua pejabat dari Kemendagri RI, Abas Supriyadi dan Rivelino.
Di tengah proses seleksi, sempat muncul kegaduhan dengan beredarnya flyer bertuliskan “IPDN dukung IPDN Sekda Kuningan” di media sosial. Isu tersebut memicu perdebatan mengenai preferensi asal-usul pendidikan dalam penempatan jabatan. Sehingga Ketua DPRD Kuningan, Nuzul Rachdy turun langsung memantau proses seleksi untuk menjamin objektivitas dan menepis tudingan intervensi. Meskipun tiga nama terbaik telah diumumkan, jadwal penetapan dan pelantikan yang seharusnya berlangsung pada November 2024 tertunda. Karena terjadi pula pergantian Pj Bupati Kuningan dari H. Raden Iip Hidajat ke Agus Toyib. Dan memutuskan penundaan dengan alasan ingin fokus pada pelaksanaan Pilkada serentak.(Yan)

Related Articles

Back to top button