Kasus DBD Masih Tinggi, Pemkab Cirebon Lakukan PSN Serentak di 40 Kecamatan

kacenews.id-CIREBON-Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cirebon melakukan evaluasi layanan kesehatan dasar di semua puskesmas di wilayahnya.
Bupati Cirebon, H Imron, mengungkapkan hasil rapat evaluasi tersebut nantinya akan ditindaklanjuti dengan melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) serentak di 40 kecamatan. PSN serentak dilakukan, mengingat kasus demam berdarah dengue (DBD) di daerah ini masih cukup tinggi.
Ia mengaku dikumpulkannya para kepala puskesmas ini bertujuan mendorong semua untuk terus bergerak memberikan pelayanan dan pembinaan kepada masyarakat tentang pentingnya kesehatan.
Menurutnya, fungsi puskesmas bukan hanya sebagai tempat untuk mengobati orang yang sakit. Lebih dari itu, puskesmas juga harus bisa memberikan arahan dan bimbingan agar masyarakat membiasakan hidup sehat.
Ia pun meminta Dinkes untuk terus menekan kasusDBD yang saat ini dinilai masih tinggi. Selain langkah konkret melakukan fogging dan pemberantasan sarang nyamuk (PSN), bupati juga meminta Dinkes untuk lebih intens mengedukasi masyarakat tentang perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).
Kepala Dinkes Kabupaten Cirebon, Eni Suhaeni, menyampaikan, kegiatan ini merupakan rapat evaluasi semester pertama terkait 12 indikator layanan dasar yang harus dicapai. Mulai dari layanan ibu hamil, ibu melahirkan, balita, kematian ibu, kematian bayi, angka TB, DBD cek hingga kesehatan gratis.
“Tadi hasilnya sudah saya laporkan ke Pak Bupati,” ujarnya.
Menurutnya, sejumlah poin hasil evaluasi ini akan ditindaklanjuti dengan melakukan PSN secara serentak di 40 kecamatan pada Kamis (14/8/2025). Bahkan bupati dijadwalkan mengikuti PSN serentak di Kecamatan Plumbon. “Kemudian dilanjutkan dengan cek kesehatan gratis, dan ada juga pelayanan katarak dalam rangka HUT Ke-80 RI di Puskesmas Plumbon,” katanya.
Eni mengemukakan, kegiatan PSN serentak akan dilakukan karena angka kasus DBD di Kabupaten Cirebon dinilai masih tinggi.
Mengingat sejumlah faktor yang menyebabkan nyamuk DBD berkembang biak di antaranya kepadatan penduduk, masih banyak barang bekas, tumpukan sampah, genangan air dan lainnya.
“Di Kabupaten Cirebon, DBD yang tinggi ada di wilayah kerja Puskesmas Karangsari,” ucapnya.
Ia mengatakan, fogging bukan satu-satunya cara untuk memberantas DBD. Namun pemberantasan DBD yang efektif adalah dengan melakukan PSN secara bersama-sama.(Junaedi)