CirebonRaya

Pengurus Ini KONI Kabupaten Cirebon Mundur, Sutardi Klaim Anggaran BK Bisa Segera Cair

kacenews.id-CIREBON-Jelang Babak Kualifikasi (BK) Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Barat 2025, kisruh yang melanda Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Cirebon justru semakin memanas.

Mundurnya sejumlah pengurus inti dan munculnya mosi tidak percaya dari beberapa cabang olahraga (cabor) menambah ketidakpastian di tubuh organisasi yang seharusnya fokus mempersiapkan atlet-atlet daerah.

Di tengah badai tersebut, Ketua KONI Kabupaten Cirebon Sutardi tetap menunjukkan keyakinan penuh bahwa dirinya masih sah menjabat hingga masa akhir kepengurusan pada 2027.

Ia mengklaim sudah melakukan konsultasi langsung dengan Ketua KONI Jawa Barat, yang menurutnya masih mengakui kepemimpinannya.

“Saya sudah bertemu Ketua KONI Jabar sambil menyerahkan pergantian beberapa pengurus yang mengundurkan diri. Hasilnya, beliau masih mengakui saya sebagai ketua sampai 2027,” kata Sutardi, Rabu (6/8/2025).

Sutardi melanjutkan, pihaknya kini tinggal menunggu terbitnya surat keputusan (SK) kepengurusan baru yang disahkan KONI Jabar. SK ini disebut sebagai kunci agar anggaran untuk BK Porprov dapat segera dicairkan oleh Pemerintah Kabupaten Cirebon.

“Kalau SK baru sudah turun, anggaran BK bisa dicairkan. Rencananya, sore ini kami akan kembali menemui Ketua KONI Jabar untuk mengambil SK tersebut. Saya juga sudah melapor ke Dispora, dan mereka akan menanyakan langsung kebenarannya ke KONI Jabar,” ujarnya.

Sementara itu, Plt Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kabupaten Cirebon, Jois Putra membenarkan Sutardi datang ke kantornya bersama 11 orang yang mengklaim sebagai pengurus baru KONI. Mereka bahkan menyerahkan SK Pergantian Antar Waktu (PAW) pengurus yang ditandatangani langsung oleh Sutardi.

“Saya terima SK itu karena diserahkan langsung. Tapi menerima bukan berarti menyetujui. Persetujuan bukan ranah Dispora, tapi KONI Jabar. Kami akan segera koordinasi dengan KONI Jabar untuk memastikan kebenarannya,” tegas Jois.

Kisruh di tubuh KONI Kabupaten Cirebon bukan baru terjadi kali ini. Dalam beberapa bulan terakhir, sejumlah pengurus inti memilih mundur. Meski alasan resmi yang disampaikan umumnya terkait kesibukan pribadi, rumor yang beredar menyebutkan adanya persoalan transparansi keuangan yang menjadi pemicu ketegangan.

Tak hanya itu, beberapa cabor juga mengajukan mosi tidak percaya terhadap kepemimpinan Sutardi. Mereka menilai KONI di bawah kepemimpinan Sutardi kurang mengakomodir kebutuhan cabor, terutama menjelang BK Porprov yang membutuhkan dukungan penuh baik dari segi teknis maupun anggaran.

Ironisnya, di tengah perselisihan internal ini, prestasi olahraga Kabupaten Cirebon dinilai stagnan. Alih-alih fokus meningkatkan kualitas atlet, energi KONI justru tersita untuk mengurusi konflik kepengurusan. Situasi ini memicu kekhawatiran bahwa persiapan menghadapi BK Porprov akan terganggu dan berdampak pada peluang medali.

“Ini bukan hanya soal siapa yang jadi ketua. Atlet dan pelatih butuh kepastian dukungan. Kalau kisruh ini berlarut, yang rugi justru para atlet kita sendiri,” ujar salah satu pengurus cabor yang enggan disebut namanya.(Mail)

Related Articles

Back to top button