Ragam

Ratusan Ikan Dewa Mendadak Mati Misterius, Obyek Wisata Kolam Renang Cigugur Terancam Tak Diminati Pengunjung

kacenews.id-KUNINGAN-Berdasarkan laporan warga, sebanyak kurang lebih 200 ekor Ikan Dewa di Obyek Wisata Kolam Renang Cigugur Kabupaten Kuningan tiba-tiba mati, apabila tidak secepatnya diantisipasi maka tidak menutup kemungkinan ikan tersebut dikhawatirkan akan berangsur punah.

Terjadinya angka kematian ikan kancra bodas jenis langka itu sempat diketahui langsung oleh Asda II Setda Kuningan, Wawan Setiawan, saat melaksakan perintah Bupati H Dian Rachmat Yanuar untuk melakukan memonitor pengambilan pohon tumbang di kolam tersebut yang dieksekusi, Jumat 18/7/2025).

Pejabat eselon II yang baru beberapa hari menduduki jabatan baru di lingkup Setda Kuningan itu sempat menerima laporan langsung dari sejumlah warga setempat terkait kematian ikan hias di Balong Cigugur sejak beberapa bulan lalu.

“Apapun laporan masyarakat, kami tampung untuk dijadikan bahan kajian sebagai penyebab kematian ikan tersebut,” tutur Wawan.
Namun pendapat warga yang ada di sekitar Balon Cigugur, kematian ikan tersebut tidak sekaligus hingga mencapai kurang lebih 200 ekor. Malainkan secara bertahap, terkadang berkisar 10 sampai 15 ekor perhari lalu ikan tersebut langsung dikuburkan.

Dikhawatirkan warga jika tidak segera diantisipasi ikan hias yang menarik perhatian para wisatawan itu cepat atau lampat akan berangsur punah secara bertahap. Apalagi Balong Cigugur ini sebagai destinasi wisata yang sempat diunggulkan seperti di masa-masa lalu.

“Termasuk laporan warga yang kami terima, terjadi penyumbatan/penutupan sumber air sehingga mengakibatkan sirkulasi air di Balong Cigugur tidak lancar. Hal itu tidak menutup kemungkinan dampak dari sirkulasi air tidak lancar sebagai penyebab kematian ikan di balong pemandian itu,” tutur Wawan, mengutip laporan warga.

Ditambahkan Wawan, apaun masukan terkait keberadaan kolom renang Cigugur akan dibahas di tingkat kabupaten dengan menghadirkan para pihak terkait. Misalnya menghadirkan unsur PDAU, PDAM, TNGC, BPBD maupun unsur lainnya untuk melakukan penanganan yang selama ini dikeluhkan masyarakat setempat. Apakah lubang air yang tersumbat akan dibombar atau dikembali lagi pada posisi semula, sudah menjadi agenda yang akan dibahas nanti.

Hal ini harus segera dilakukan karena upaya menjaga kepunuhan ikan hias tersebut yang selama ini menjadi daya tarus wisatawan.

Persembunyian Ikan
Menurut mitos, apabila Kolam Renang Cigugur airnya dikuras untuk dibersihan dari kotoran sampah/dedaunan atau lumpur, seluruh ikan yang ada di kolam tersebut “dadaksakala ngaleungit” (menghilang secara mendadak). Namun setelah diseledikin bukan berarti hilang atau pergi entahkemana, ternyata masuk ke dalam lubang sumber air sebagai tempat persembunyian ikan yang ada di Balong Cigugur. Itu bukan perkara ghoib, namun lubang sumber air tersebut merupakan tempat nyaman untuk berkembang dalam kondisi sirkulasi air yang sangat baik. Namun sekarang itu, tiba-tiba liang (lubang) air tersebut tertutup rapat sehingga mengabikatkan sirkulasi air tidak lancar dan tidak sehat atau tidak baik bagi pertumbuhan tersebut.

Jangankan ikan itu bisa berkembang biak, bertelurpun belakangan tidak terjadi setelah sumber air tersebut tertutup rapat.(Msul)

Related Articles

Back to top button