CirebonRaya

Warga Kertajati Majalengka Geram, Kendaraan Proyek Jadi Biang Kerok Kemacetan

kacenews.id-MAJALENGKA-Warga Kertajati dan Jatitujuh, Kabupaten Majalengka mengeluhkan tingginya lalu lintas kendaraan tronton pengangkut material batu dan pasir serta tanah urugan menuju Losarang, Indramayu.

Kendaraan tersebut kerap menyebabkan kemacetan panjang, sehingga dinilai mengganggu keselamatan dan kenyamanan pengguna jalan, terutama di sekitar lokasi perbaikan jalan. Karena di ruas jalan antara Jatitujuh-Indramayu tengah dilakukan perbaikan jalan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

Pada Senin (21/7/2025), truk-truk bermuatan material proyek tampak hilir mudik hampir setiap saat, melintas di jalur yang kini sedang dalam proses perbaikan dari Kadipaten hingga Jatitujuh. Kondisi ini menyebabkan lalu lintas menjadi padat dan tersendat, bahkan terkadang diberlakukan sistem buka-tutup jalan secara bergantian oleh warga setempat secara sukarela.

Menurut keterangan sejumlah warga, kepadatan lalu lintas sangat dirasakan antara pukul 06.00 hingga 08.00 WIB saat warga berangkat kerja, sekolah, atau menuju lahan pertanian. Kemacetan juga kembali terjadi pada sore hari sekitar pukul 16.00 hingga 18.00 WIB, saat arus balik aktivitas harian warga.

Edi, warga Desa Biyawak, mengungkapkan kekhawatirannya terhadap lalulintas kendaraan pengangkut matrial yang setiap saat melintas tersebut.

“Kendaraan tronton pengangkut material ini terkadang melaju konvoi lima sampai tujuh kendaraan. Debunya ke mana-mana, kadang ada material berjatuhan di jalan. Belum lagi, mereka parkir sembarangan, membuat susah anak-anak ketika nyebrang jalan atau kendaraan yang mau berbelok,” ungkap Edi

Dery, warga Jatitujuh yang rumahnya berada di pinggir jalan, juga menyampaikan keresahan serupa. Ia mengaku sering menyaksikan kecelakaan kecil, terutama yang melibatkan pengendara sepeda motor. “Kalau jalan licin habis hujan, tambah bahaya. Banyak motor yang tergelincir karena berebut jalan sama truk besar,” ujarnya.

Selain mengganggu aktivitas warga, keberadaan kendaraan proyek bertonase tinggi juga dituding memperparah kondisi jalan yang sedang diperbaiki. Aspal yang baru digelar bahkan disebut sudah kembali ambles karena tidak mampu menahan beban truk bermuatan yang diduga melebihi kapasitas jalan.

Warga berharap pihak berwenang segera menetapkan pembatasan jam operasional bagi kendaraan proyek tersebut.

“Kami harap ada jam khusus mereka jalan. Jangan ganggu aktivitas warga,” ungkap Dery.(Ta)

Related Articles

Back to top button