Pendidikan

Terima Ribuan Santri Baru, Bina Insan Mulia Jadi Pesantren Terbesar di Jawa Barat

kacenews.id-CIREBON-Pesantren Bina Insan Mulia Cirebon resmi menjadi pesantren dengan jumlah penerimaan santri baru terbanyak di Jawa Barat pada tahun 2025. Dengan total 2.522 santri baru, Bina Insan Mulia menorehkan rekor sebagai pesantren dengan peminat terbanyak di provinsi ini.

“Dengan santri baru 2.522, Bina Insan Mulia menjadi pesantren terbesar di Jawa Barat. Ini berdasarkan data yang kami terima per Juli 2025,” kata Ketua Rabithah Ma’ahid Islamiah (asosiasi pesantren) PWNU Jabar, Kiai Abdurrohman.

Pengasuh Pesantren Bina Insan Mulia Cirebon, KH. Imam Jazuli, menjelaskan, jumlah santri baru yang mendaftar ke Pesantren Insan Mulia 1, 2, dan 3 mengalami lonjakan tajam, bahkan melebihi target awal. Yang paling mencengangkan terjadi di Pesantren Bina Insan Mulia 3. Baru setahun didirikan, bahkan izin operasional sekolah baru terbit di awal Juli ini, namun jumlah pendaftarnya sudah mencapai 1.000 santri.

“Ini mestinya masuk ke The Guinness Book of Records,” canda KH. Imam saat menjelaskan sejarah berdirinya BIMA 3.

Tahun ini, total santri baru Pesantren Bina Insan Mulia mencapai 2.522 orang. Mereka datang dari berbagai penjuru Indonesia. Terbanyak berasal dari Cirebon dengan jumlah 684 orang, disusul Jabodetabek sebanyak 508 orang, dan Indramayu sebanyak 422 orang.

Sisanya tersebar dari berbagai wilayah di Pulau Jawa, luar Jawa, hingga luar negeri.

Uniknya, manajemen pesantren telah mengatur dengan rapi proses kedatangan para santri baru tersebut. Mereka dijemput menggunakan bus yang telah disediakan pesantren di sejumlah titik strategis.

“Kami menyediakan 54 armada bus di 13 titik yang siap mengangkut santri dan wali santri ke pesantren, dan semua itu tidak dikenakan biaya,” jelas Kiai Imam Jazuli.
Menurut dia, inisiatif penjemputan ini bertujuan untuk menghindari kemacetan di sekitar area pesantren dan Kota Cirebon. “Selain itu, santri dan wali santri dari daerah yang sama sudah bisa saling mengenal sejak awal, sehingga terjalin silaturrahim di antara mereka,” tambah Kiai Imam.

Pertanyaannya, mengapa peminat Pesantren Bina Insan Mulia melonjak tajam, justru di saat sebagian besar pesantren lain di Indonesia mengalami penurunan minat? Dari penelusuran di lapangan dan database tim PPDB, terungkap bahwa sebagian besar santri memilih Bina Insan Mulia karena sistem pembelajaran yang diterapkan.

“Pesantren Bina Insan Mulia menerapkan program tahfidz Al-Qur’an untuk semua santri dengan metode yang cepat, yang hanya 4 bulan, tanpa mengorbankan sekolah dan agenda pembelajaran lain,” kata Afifah, wali santri dari Jawa Tengah.

Ada juga yang memilih Pesantren Bina Insan Mulia karena keunikan cara hidup yang diterapkan di dalamnya. Banyak hal yang biasanya dilarang di pesantren lain, namun di Bina Insan Mulia justru difasilitasi, seperti menonton televisi, berinternet, berolahraga, bermusik, hingga jalan-jalan.

“Anak saya langsung tertarik dan merasakan tidak ada yang berbeda antara di rumah dan di pesantren,” ujar Simbolon, wali santri dari Jakarta.

Selain dua alasan tersebut, banyak santri yang memilih Bina Insan Mulia karena tertarik melanjutkan pendidikan ke luar negeri atau ke perguruan tinggi negeri (PTN) di dalam negeri. Beberapa tahun terakhir, lulusan Bina Insan Mulia terbukti berhasil menembus sejumlah kampus kelas dunia di berbagai negara, seperti Mesir, Turki, Jerman, Prancis, Australia, Jepang, China, Tunisia, Maroko, bahkan Rusia.

Angkatan 2025 ini saja, dari 288 lulusan, 154 di antaranya diterima di kampus luar negeri bergengsi, dan 134 lainnya lulus seleksi masuk PTN dalam negeri.
Mereka diterima di kampus-kampus luar negeri melalui jalur beasiswa dan kerja sama (MoU) antarlembaga.

“Tahun ini, Pesantren Bina Insan Mulia dipercaya oleh Universitas Al-Azhar Mesir sebagai tempat pelaksanaan seleksi calon mahasiswa/mahasiswi yang hendak melanjutkan ke universitas tersebut, terutama bagi mereka yang berasal dari Jabodetabek, Banten, dan Jabar,” kata Kiai Imam.

Dalam dua tahun terakhir, lulusan Pesantren Bina Insan Mulia juga berhasil diterima di sejumlah kampus unggulan dalam negeri, seperti UI, UGM, UNPAD, IPB, UNIBRAW, UNDIP, UNSOED, UNNES, UPI, UNAIR, dan UIN.

Mereka lolos melalui berbagai jalur seleksi, antara lain: SNBP, SNBT, IUP, SPAN PTKIN, UM PTKIN, Mandiri PTN, dan program kaderisasi.

“Semua santri Bina Insan Mulia punya kesempatan yang sama untuk melanjutkan studi ke luar negeri atau kuliah di dalam negeri, sehingga tidak ada alasan untuk tidak melanjutkan,” papar Kiai Imam Jazuli.

Kiai Imam juga menegaskan, Pesantren Bina Insan Mulia hadir untuk melayani semua kalangan masyarakat yang membutuhkan pendidikan berkualitas, meskipun dengan fasilitas yang berbeda-beda. Karena itu, masyarakat dipersilakan memilih antara Bina Insan Mulia 1, 2, atau 3 sesuai dengan keadaan dan kemampuan masing-masing.

“Secara fasilitas, kami menyediakan fasilitas biasa, fasilitas VIP, dan VVIP, silakan mereka memilih,” tegas Kiai Imam.(Mail)

Related Articles

Back to top button