Pemilu

Disebabkan Baragam Alasan, Sejumlah Pengurus KONI Kabupaten Cirebon Mengundurkan Diri

 

 

 

kacenews.id-CIREBON-Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Cirebon tengah menghadapi gelombang pengunduran diri sejumlah pengurus. Namun di tengah dinamika tersebut, Ketua KONI Sutardi Raharja memastikan roda organisasi tetap berjalan normal dan fokus utama tidak bergeser, dalam menyiapkan atlet untuk Babak Kualifikasi Pekan Olahraga Provinsi (BK Porprov) Jawa Barat 2026.

Beberapa pengurus inti KONI Kabupaten Cirebon yang mengundurkan diri yakni Fajar Sutrisno (Bidang Perencanaan, Program dan Anggaran), Galih Yuana Darmanto Utomo ( Ketua Bidang Hukum), Denny supdiana (Wakil Ketua II KONI), Sugeng Darsono (Wakil Ketua l KONI), Dudi Suryadarma (Sekertaris I), Asep Kurnia (Kepala Bidang Perencana, Program dan Anggaran), dan Yayat Ruhyat (Dewan Pembina).

Pengunduran diri para pengurus KONI tersebut dikonfirmasi langsung oleh Ketua KONI Kabupaten Cirebon, Sutardi. Surat resmi telah diajukan dan alasan pengunduran diri pun beragam, dari kesibukan pekerjaan, alasan keluarga, hingga faktor kesehatan.

“Alasannya lebih pada situasi pribadi, tidak ada konflik internal. Justru ini menunjukkan keterbukaan dalam organisasi,” kata Sutardi saat ditemui di kantor KONI, Senin (23/6/2025).

Menurutnya, sejumlah pengurus yang mundur merupakan satu paket kerja yang saling terkait. Maka, ketika satu atau dua orang menyatakan mundur, lainnya ikut mengambil langkah serupa. Namun demikian, hal tersebut tidak serta-merta melemahkan struktur organisasi.

“Kita tetap solid. Fungsi-fungsi organisasi sudah dibagi. Bahkan tim monitoring sudah terbentuk untuk mendampingi pelaksanaan BK Porprov Jabar,” katanya.

KONI Kabupaten Cirebon saat ini tengah mempersiapkan atlet di berbagai cabang olahraga untuk mengikuti BK Porprov Jabar yang dimulai sejak Juni hingga Desember 2025. Setelah tahapan awal dilaksanakan di Sukabumi, tahap berikutnya akan digelar di Bandung dengan mempertandingkan cabang futsal dan bola basket.

“Kami optimistis bisa berjalan maksimal. Ketua hadir, tim jalan, itu yang utama,” ucapnya.

Menanggapi kekosongan posisi akibat pengunduran diri, Sutardi mengemukakan tidak akan terburu-buru melakukan pergantian atau perombakan struktur (reshuffle). Fokus utama saat ini adalah memastikan kesiapan dan kelolosan atlet di babak kualifikasi menuju Porprov Jabar.

“Reshuffle itu nanti, setelah agenda utama selesai. Sekarang kita maksimalkan yang ada dulu,” ujarnya.

Ia menyampaikan, pengisian jabatan di KONI seharusnya dilakukan dengan mempertimbangkan komitmen dan pemahaman terhadap dunia olahraga.

Dari sisi anggaran, Sutardi memastikan tidak ada gangguan. Anggaran KONI Kabupaten Cirebon tahun ini berada pada kisaran Rp 8 miliar dan sudah siap digunakan untuk agenda pembinaan serta keikutsertaan dalam ajang resmi.

“Pengunduran diri ini mendadak, tapi tidak memengaruhi stabilitas keuangan. Kegiatan tetap berjalan,” katanya.

Ia menekankan, keberlangsungan KONI harus ditopang oleh individu yang bukan hanya punya waktu, tapi juga memiliki visi dan dedikasi terhadap kemajuan olahraga daerah. “Kita butuh orang-orang yang benar-benar paham olahraga dan punya komitmen,” ucapnya.

Sementara itu, salah satu pengurus KONI yang mengundurkan diri, Fajar Sutrisno mengaku mundur dari kepengurusan lantaran memiliki kesibukan ditempatnya bekerja sebagai Sekretaris Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo).

“Di KONI itu kan selalu bicara soal kehadiran. Sementara saya sibuk di pekerjaan utamanya sebagai Sekretaris Diskominfo. Khawatir mengganggu organisasi KONI, lebih baik saya mundur,” kata Fajar.

Disinggung apakah mundurnya sebagai pengurus KONI berangkat dari dinamika internal? Fajar membantahnya. “Nggak ada, karena memang ingin fokus di pekerjaan utama, makanya mundur dari KONI,” ucapnya.

Hal sama disampaikan, Galih Yuana. Dia mengaku punya banyak pekerjaan. Sehingga dihawatirkan, tugas di KONI di Bidang Hukum tidak bisa tertangani. Sementara, tingkat kehadiran juga kurang.

“Saya sih tahu diri aja. Sudah jarang berangkat, tapi tetap dapat gaji. Jadi kurang enak sama pengurus lainnya. Maka, mundur salah satu pilihannya. Ditambah, masuk dalam kepengurusan KONI baru sembilan bulan,” kata Galih.(Is)

Related Articles

Back to top button