93 Admin SPBE dan Medsos Majalengka Ikuti Bimtek Digital Talent

kacenews.id-MAJALENGKA-Sebanyak 93 orang admin SPBE dan admin Medsos di Kabupaten Majalengka ikuti Bimbingan Teknis (Bimtek) Digital Talent Scholarship Goverment Transformation Academy yang diselenggarakan Balai Pengembangan Sumberdaya Manusia dan Penelitian (BPSDMP) Komdigi Bandung, Senin, (16/06/2025).
Pelatihan berlangsung selama empat hari Senin dan Kamis di Gedung Sekolah SMAN 2 Majalengka bekerjasama dengan Diskominfo Kabupaten Majalengka.
Analis Kebijakan BPSDM Komdigi Bandung, Dody A. Hanggi mengatakan, pelatihan yang dilakukan Komdigi untuk meningkatkan kapasitas dan kesiapan ASN dalam mengelola risiko penerapan SPBE serta meningkatkan efektivitas tata kelola informasi di era digital media sosial.
Peserta terdiri dari ASN dan Non ASN di lingkungan Pemerintah Kabupaten Majalengka sebanyak 93 orang peserta, untuk bimtek admin SPBE 53 orang dan admin Medsos 40 orang.
“Bimtek ini sebagai bagian dari upaya mewujudkan transformasi digital yang efektif, aman, dan berkelanjutan,” ujarnya.
Dody A. Hanggi mengatakan kegiatan yang dilakukannya menjadi momen penting dalam upaya penguatan peran SDM di bidang teknologi informasi guna mendukung implementasi Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE).
“Pemerintah pusat menegaskan perlunya SDM yang kompeten di seluruh instansi, termasuk pemerintah daerah, untuk membangun sistem pemerintahan yang responsif, efisien, dan transparan.” Ungkapnya.
Sementara Plt. Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Majalengka, Shidarta, menyampaikan, peran admin media sosial di tiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) kini menjadi semakin strategis.
Berdasarkan fakta, hampir seluruh masyarakat saat ini aktif bermedia sosial menggunakan smarthphone sehingga media sosial tak hanya sebagai sarana informasi, tapi media sosial dapat menjadi alat komunikasi dua arah antara pemerintah dan masyarakat.
“Pentingnya perangkat daerah hari ini untuk memanfaatkan media sosial, dan untuk itu diperlukan admin dapat mengelola media sosial dengan baik disetiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD).” ujar Plt Kadiskominfo.
Tak hanya itu, manajemen risiko SPBE juga disorot sebagai bagian penting dari transformasi digital pemerintahan. Dengan manajemen risiko yang baik, potensi gangguan pada layanan masyarakat dapat diantisipasi sedini mungkin, termasuk pada aplikasi digital layanan publik yang kini semakin krusial.
Melalui pelatihan dan sosialisasi ini, diharapkan Pemerintah Kabupaten Majalengka dapat semakin siap menjawab tantangan era digital, serta mewujudkan tata kelola pemerintahan yang lebih adaptif, aman, dan proaktif dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Kegiatan ini juga mencerminkan sinergi yang kuat antara pemerintah pusat dan daerah dalam upaya mewujudkan aparatur negara yang profesional dan siap menghadapi tantangan zaman.
“Semoga pelatihan ini membawa dampak positif yang berkelanjutan bagi peningkatan kualitas pelayanan publik dan terwujudnya visi misi Majalengka Langkung Sae,” tutur Shidarta.(Ta)