Himpun Dana Infaq Rp 2,1 Miliar, Pemkab Majalengka Segara Didistribusikan kepada Masyarakat

kacenews.id-MAJALENGKA-Bupati Majalengka lakukan penggalangan infaq dan sodaqoh yang didistrubusikan lagi kepada masyarakat yang disebutnya Gerakan Majalengka Infaq Sodaqoh Bersama (GEMA INSAN).
Gerakan infaq dan sodaqoh selama lima hari terhitung 3 Juni hingga Juni terhimbun dana sebesar Rp 2,1 miliaran yang sebagian dananya kini telah didistribusikan kembali kepada masyarakat di desa masing – masing sesuai peruntukannya terutama keluarga miskin dan yatim piatu.
Menurut Sekda Majalengka Aeron Randi, dana infaq ini dikumpulkan oleh pihak panitia di desa masing – masing dan pendistribusiannya juga di desa. Pihak panitia atau aparat desa tidak diperbolehkan mengambil dana operasional dari hasil pengumpulan infaq tersebut.
“Dana tidak boleh mengendap dan penyalurannya juga harus transparan serta akuntabel, karena dana tersebut adalah dana masyarakat yang diperuntukan lagi untuk masyarakat kurang mampu, agar mereka terbantu terlebih sekarang akan memasuki tahun ajaran baru banyak anak yang butuh biaya sekolah,” ungkap Aeron randi.
Bupati Majalengka Eman Suherman mengatakan, infaq dan sodaqoh yang digalang dari masyarakat mampu adalah bentuk kepedulian sosial dan solidaritas terhadap sesama, khususnya kaum fakir miskin, yatim dan dhuafa di wilayah Kabupaten Majalengka.
“Pemerintah Kabupaten Majalengka mengajak seluruh elemen masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam Gerakan Majalengka Infaq Sodaqoh Bersama ini, pengumpulan dilakukan di desa amsing-masing pendistribusian juga di desa masing – masing, ini sangat berbeda dengan zakat,” ungkap Eman.
Kegiatan yang mengambil momentum pada ulang tahun Majalengka menurut Eman bukan sekadar seremonial, tetapi menjadi momentum penting yang menguatkan nilai-nilai kebersamaan, empati, dan kepedulian sosial dalam kehidupan bermasyarakat.
Melalui gerakan ini, diharapkan masyarakat kurang mampu dapat ikut merasakan kebahagiaan di Hari Jadi Majalengka, dan diharapkan dapat membekas dalam ingatan seluruh masyarakat, sehingga menjadi tradisi yang senantiasa dikenang dan dinanti setiap tahunnya, sebagai wujud menjadikan Majalengka lebih baik untuk seluruh warganya.
“Ggerakan ini bukan donasi yang bersifat memaksa, melainkan bentuk kesadaran kolektif warga untuk peduli terhadap sesama. Banyak yang salah paham. Padahal ini bukan donasi, tapi infak dan sodakoh. Kalau donasi itu kadang ada unsur paksaan. Ini murni kesadaran. dari masyarakat, oleh masyarakat, untuk masyarakat,” kata Bupati.(Tat)