Bisa Jadi Bahan Pertimbangan Menyusun Rencana Pembangunan, PKB Rumuskan Sembilan Rekomendasi untuk Pemkab Cirebon

kacenews.id-CIREBON-Partai politik bukan sekadar mesin elektoral. Itulah pesan kuat yang coba ditegaskan Dewan Pengurus Cabang (DPC) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kabupaten Cirebon lewat Musyawarah Kerja Cabang (Muskercab) yang digelar baru-baru ini.
Lewat forum ini, PKB merumuskan sembilan rekomendasi strategis sebagai arah baru pembangunan daerah yang lebih inklusif dan berakar pada kebutuhan masyarakat.
Rekomendasi tersebut disusun berdasarkan aspirasi dan realitas di lapangan, mencakup berbagai sektor vital mulai dari budaya, pendidikan, pertanian, hingga perlindungan sosial.
Ketua DPC PKB Kabupaten Cirebon, H Jamil Abdul Latief, mengungkapkan, rekomendasi ini bukan sekadar formalitas, melainkan representasi suara rakyat yang perlu diterjemahkan menjadi kebijakan konkret oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cirebon.
Rekomendasi pertama mendorong penguatan identitas budaya lokal. PKB meminta pemerintah mendukung penuh penyelenggaraan Haul Syekh Syarif Hidayatullah (Sunan Gunung Jati) sebagai agenda kebudayaan spiritual tahunan.
Selain itu, PKB mendesak Pemkab mempercepat pengusulan KH Abbas Abdul Jamil Buntet sebagai pahlawan nasional.
“Identitas kultural Cirebon harus menjadi fondasi pembangunan, bukan hanya kenangan masa lalu,” ujar Jamil.
Rekomendasi kedua menyoroti pemberdayaan pesantren sebagai pusat ekonomi dan pendidikan. Usulan mencakup pembentukan unit usaha pesantren, pelatihan wirausaha santri, dan pembangunan infrastruktur dasar seperti listrik, air bersih, dan internet.
Sekretaris DPC PKB Kabupaten Cirebon, Waswin Janata, menyampaikan, rekomendasi ketiga adalah perlindungan petani melalui subsidi pupuk, harga panen yang stabil, serta adopsi teknologi digital dalam pertanian. “Kami ingin pertanian Cirebon tidak hanya bertahan, tapi juga maju dengan sentuhan inovasi,” katanya.
Kemudian rekomendasi keempat dan kelima berfokus pada layanan dasar, seperti kesehatan dan infrastruktur desa. PKB mendorong akses kesehatan gratis bagi masyarakat miskin dan santri, serta perbaikan jalan desa, irigasi, dan penyediaan internet desa untuk mendukung UMKM dan pendidikan.
Rekomendasi keenam menyasar kelompok pekerja informal dan buruh, dengan usulan peningkatan UMK, program rumah layak huni, dan jaminan sosial yang lebih luas.
Tak ketinggalan, PKB juga memberikan perhatian khusus pada perempuan dan anak. Dalam rekomendasi ketujuh, partai ini mengusulkan pelatihan wirausaha bagi perempuan, peningkatan layanan kesehatan ibu dan anak, serta penguatan perlindungan terhadap kekerasan dalam rumah tangga.
Selain itu dalam rekomendasi kedelapan menyasar generasi muda. PKB ingin mendorong lahirnya inovator desa dengan pelatihan keterampilan digital, penyediaan ruang kreatif, dan inkubasi bisnis untuk pemuda.
Terakhir rekomendasi kesembilan memuat isu lingkungan dan kebencanaan, mulai dari pembentukan satuan siaga bencana di desa, hingga peninjauan ulang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) agar sesuai dengan karakter geografis Kabupaten Cirebon.
“Kesembilan rekomendasi ini kami susun bukan hanya sebagai dokumen politik, tetapi sebagai agenda kerja bersama untuk masa depan Kabupaten Cirebon,” kata Waswin.
PKB berharap, rekomendasi yang dihasilkan melalui Muskercab ini bisa menjadi bahan pertimbangan Pemkab Cirebon dalam menyusun rencana pembangunan ke depan.(Is)