Ayumajakuning

Cegah Stunting, Pemkab Majalengka Lakukan Pendekatan OTAK SMART

kacenews.id-MAJALENGKA-Upaya penurunan stunting di Kabupaten Majalengka terus dilakukan dengan berbagai cara, termasuk terhadap remaja melalui aktifitas fisik, sarapan bersama, minum TTD (Aksi Bergizi) di setiap sekolah SMP dan SMA serta melibatkan orang tua asuh anak stunting agar menjadi anak pintar dan tangkas (OTAK SMART), kegiatan ini kolaborasi Polres, IDI, Dinkes dan DP3AKB Majalengka

Untuk remaja putri dilakukan penguatan pencegahan anemia pada remaja putri melalui skrining anemia remaja putri, pemberian TTD dan edukasi pencegahan anemia. Serta penguatan upaya kesehatan masyarakat melalui perkemahan bakti Saka Bakti Husada (SBH)

Bagi masyarakat umum sosialisasi pedoman gizi seimbang berbasis pangan lokal juga distribusi pemberian makanan tambahan balita dan pemberian makanan tambahan ibu hamil berupa makanan berbahan pangan lokal dilakukan.

Intervensi untuk ibu hamil dalam mencegah stunting melalui gerakan ibu hamil sehat, pelayanan USG bagi ibu hamil, pemberian TTD bagi ibu hamil, serta terhadap balita dilakukan lewat pelatihan pemantauan tumbung kembang bagi kader dan guru PAUD/TK/RA, supervisi layanan KIA dan gizi serta pengelolaan Posyandu.

Peran Lembaga lain dilakukan bekerja sama dengan Dharma Wanita Persatuan (DWP) masing-masing OPD dan PKK dalam penanganan balita stunting dan gizi kurang

Sedangka sosialisasi juga terus dilakukan melalui program bincang sehat rutin dilaksanakan setiap hari Selasa minggu ketiga di Radio Radika, pemutaran ILM stunting di Radio Radika, pembudayaan Germas di tatanan sekolah dan sosialisasi pentingnya gizi seimbang di sekolah;

Perjanjian kerja sama dengan Kementerian Agama dan Pengadilan Agama. Semua Calon pengantin mendapatkan pelayanan kesehatan dan edukasi pra nikah tentang kespro dan gizi untuk mencegah stunting.

Kegiatan pada Dinas Ketahanan Pangan, Perikanan dan Pertanian Membantu menstabilkan pangan keluarga dengan cara memasyarakatkan pemanfaatan halaman dgn P2L (Pekarangan Taman Lestari) adanya apotek hidup, warung hidup .

Kepala Desa Pasindangan Caryo untuk penurunan stunting dan mencegah munculnya stunting berusaha mengalokasikan anggaran Dana Desa serta terus melakukan pendampingan bagi balitadan ibu hamil yang saat ini ada 19 anak balita serta 10 ibu hamil.

Setiap bulan melalui Posyandu diberikan telur, aneka sayuran yang ditanam di pekarangan serta kebun milik kepala desa yang ditanami, bayakm, kangkung, terung serta anake sayuran lainnya. Selain itu anak – anak balita juga diberikan susu, bubur kacang, biskuit dan lain – lain

“Ada makanan pabrik ada sayuran yang ditanama di pekarangan,” ungkap Kepala Desa caryo.

Hj Runasih tokoh Perempuan desa setempat setiap saat mendatangi warga untuk memastikan mereka bisa makan, sedangkan ibu hamil dan balita secara rutin dia ajak ke Posyandu untuk mendapat pembinaan petugas kesehatan dan dia beri sayuran yang di tanam di kebunnya.

“Saya tanam sayuran, adabayam, pakcoy, bayam, pisang mah banyak dan orang tua punya kebun. Selain itu kalau di kampung sebenarnya sekedar untuk makan mah banyak, sayuran juga banyak karena semua berkebun. Untuk anak balita, tinggal ketelatenan orang tua untuk menyuapi makan, karena kadang anak kurus hingga stunting karena kurang telatennya orang tua menyuapi makan dengan alasan anak tidak mau makan, inginnya jajan dan manak ciki,” ungkap Runasih.(Ta)

Related Articles

Back to top button