Cegah Aksi Kejahatan di Lingkungan Kereta Api, KAI Daop 3 Cirebon Gelar Kampanye Anti Pelecehan dan Kekerasan Seksual

kacenews.id-CIREBON- KAI Daop 3 Cirebon menggelar kegiatan kampanye anti pelecehan dan kekerasan seksual, melalui talkshow dengan tema “Berbicara, Bersuara, Berdaya, Ayo Perangi Pelecehan Seksual”, di Stasiun Cirebon Prujakan, Kamis (22/5/2025).
“Melalui kegiatan ini KAI mengajak seluruh penumpang untuk berani melapor jika mengalami atau menyaksikan tindakan pelecehan seksual. Tindakan pelecehan seksual merupakan pelanggaran serius yang akan dikenai sanksi hukum pidana sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Tentunya identitas pelapor akan dijaga kerahasiaannya untuk memberikan rasa aman bagi korban maupun saksi yang melapor,” kata Vice President KAI Daop 3 Cirebon Mohamad Arie Fathurochman.
Dalam kegiatan talkshow yang menghadirkan narasumber Psikolog Vivi Ade Cerliana, Pakar Komunikasi Elsa Lalasari, Kanit PPA Satreskrim Polres Cirebon Kota Ipda Gunawan dan Kepala Stasiun Besar Cirebon Prujakan Enis Rahmawati ini, dibahas seputar pencegahan aksi pelecehan seksual di transportasi publik, tindakan-tindakan yang harus dilakukan oleh korban pelecehan seksual, serta berbagai hal yang sudah dilakukan oleh KAI dalam mencegah kejadian pelecehan seksual di dalam perjalanan KA maupun di lingkungan stasiun. Upaya-upaya yang dilakukan KAI ini tentunya bisa menjadi role model bagi transportasi publik lainnya. Sehingga di setiap transportasi publik memliki protokol dalam pencegahan dan penanganan tindak pelecehan seksual.
“KAI senantiasa melakukan upaya pencegahan atas kejadian kekerasan atau pelecehan seksual baik di stasiun maupun dalam perjalanan KA. Kami berharap agar para penumpang pun berhati-hati dan dapat melakukan pencegahan agar orang lain tidak melakukan hal-hal yang tidak diinginkan. Bagi korban yang mengalami kejadian tersebut untuk sesegera mungkin menyampaikan pengaduan melalui media resmi KAI dan call center 021-121, atau bisa menghubungi kondektur yang sedang bertugas di dalam kereta,” tuturnya.
Menurutnya, dalam pencegahan tindak pelecehan seksual di transportasi KA, KAI telah memperkuat sistem pengawasan dengan meningkatkan jumlah personel keamanan di stasiun dan di dalam kereta. Kemudian memasang kamera CCTV di berbagai area strategis selama 24 jam baik di dalam rangkaian kereta maupun di stasiun. Ditambah yang terbaru KAI kini menghadirkan fitur bernama Female Seat Maps pada aplikasi Access by KAI.
“Bagi pelaku kejahatan tindak kekerasan dan pelecehan seksual selain akan diproses di ranah pidana, KAI juga akan mengambil tindakan tegas dengan melakukan blacklist terhadap pelaku yang melakukan pelecehan seksual di lingkungan kereta api,” katanya.(Cimot)