CirebonRaya

Miliki Rumah Aman, KPAID Kabupaten Cirebon Dukung Program Pembinaan Anak Bermasalah

kacenews.id-CIREBONProgram pengiriman siswa bermasalah ke barak militer yang digagas Gubernur Jawa Barat (Jabar), Dedi Mulyadi diapresiasi Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) Kabupaten Cirebon.

“Kami sangat mendukung program Gubernur Jabar karena sangat diperlukan untuk menangani anak-anak yang sedang bermasalah. KPAID tidak ada masalah dan tidak menentang terhadap program tersebut,” kata Ketua KPAID Kabupaten Cirebon, Hj Fifi Sofiah, Kamis (22/5/2025).

Menurutnya, program tersebut secara prinsip dapat diterima dan dinilai positif, terutama dalam pembinaan karakter, membentuk kedisiplinan hingga meningkatkan kualitas mental  spiritul anak.

“Dengan adanya program ini, sangat bagus. Dapat meminimalisir tawuran dan kenakalan lainnya di usia sekolah,” katanya.

Ia mengungkapkan, KPAID belum lama ini telah meninjau barak militer yang diselenggarakan Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Kuningan.

“Kondisinya sangat bagus, makanan (4 sehat 5 sempurna) terjamin, tempatnya juga layak, dan bimbingannya bagus. Tidak ditemukan hal-hal yang tidak baik atau negatif, hak-hak anak terpenuhi selama ada di dalam barak militer,” katanya.

Sementara itu, KPAID Kabupaten Cirebon memiliki fasilitas “Rumah Aman KPAID” yang disiapkan bagi anak yang sedang berhadapan dengan hukum maupun anak yang menjadi korban. Sehingga harus dilakukan pembinaan atau diberikan pendampingan.

“Rumah Aman yang kami miliki dilengkapi sembilan kamar dengan fasilitas yang sangat baik. Semua kamar ber-AC dan kebutuhan dasar anak seperti makan, perlengkapan, hingga kebutuhan emosional, dan psikologis mereka kami penuhi,” tuturnya.

Ia mengaku, pihaknya tidak memungut biaya untuk kegiatan di Rumah Aman KPAID Bahkan, seluruh biaya operasional ditanggung secara pribadi olehnya.

“Saya mencintai pekerjaan ini dan merasa bertanggung jawab atas kebutuhan anak-anak yang berada di rumah aman,” katanya.

Ia menyebutkan, saat ini Rumah Aman KPAID Kabupaten Cirebon menampung 12 anak. Setiap harinya hampir tidak pernah kosong, karena jika ada yang sudah keluar maka tidak lama ada yang masuk.

“Selalu ada yang keluar, lalu datang yang baru. Artinya, keberadaan rumah aman ini sangat dibutuhkan,” katanya.(Jak)

 

Related Articles

Back to top button