Jalan Cikijing-Kuningan Dua Kali Diterjang Longsor, Pemda Harus Membuat Jalur Alternatif Aman

kacenews.id-MAJALENGKA-Sering terjadinya longsor, jalan nasional Cikijing-Kuningan sudah semestinya segera dilakukan pelebaran selain peningkatan kualitas, terlebih dengan tingginya arus kendaraan yang melintas jalan nasional tersebut.
Demikian diungkapkan Pemerhati Kebijakan Publik yang Juga Ketua Prodi Pasca Sarjana Universitas Majalengka Diding Bajuri
Diding mengungkapkan, karena sering terjadi longsor di jalur Jalan Nasional Cikijing–Kuningan, sementara jalur tersebut lalu lintas kendaraanya cukup tinggi karena ditambah dari Ciamis dan Tasik.
Maka jalur jalan alternatif yang kini sering dipergunakan yakni Cidulang–Cipulus turun ke Gunung Sirah Waduk Darma itu, status jalannya harus dinaikan menjadi jalan Provinsi.
“Jalur jalan tersebut harus diperlebar setidaknya 8 meter dan kualitasnya pun harus dinaikan, karena kendaraan berat dan tinggilnya lalul intas harian,” kata Diding.
“Sekarang di jalur jalan Cikijing-Kuningan status jalannya sudah menjadi jalan nasional, di jalur jalan tersebut semua tahu kerap terjadi bencana longsor dna longsor di sini tidak pernah kecil, penangannya bisa sehari bahkan lebih seperti yang terjadi tahun lalu hingga berminggu minggu,” tambah Diding.
Solusinya sekarang, lanjut Diding lagi, harus membuat jalur alternatif yang cukup aman, salah satunya jalur alternatif yang selama ini dipergunakan statusnya dinaikan menjadi jalan provinsi, harus naik kelas.
“Ini akan lebih baik, penanganan dan pembiayaan pemeliharaannya bisa oleh Pemprov,” ungkap Diding.
Sebelumnya, ruas jalan nasional antara Cikijing – Kuningan, sempat lumpuh total selama kurang lebih 12 jam akibat tertimbun longsor Blok Cipadung, Desa Sindangpanji, Kecamatan Cikijing dari tebing setinggi kurang lebih 20 meter dengan lebar longsoran mencapai sekitar 10 meter, Minggu (11/5/2025) sore.
Matrial tanah menumpuk menutupi seluruh badan jalan setinggi kurang lebih 1,5 meteran, air dari tebing membanjiri jalan bersama matrial tanah.
Tidak ada korban jiwa pada musibah tersebut namun sempat menimbun dua sepeda motor milik pengendara yang kebetulan melintas, beruntung kedua pengendaranya selamat segera menyelamatkan diri dari longsor yang sempat menyeretnya.
Kepala Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Majalemngka, Iwan Chandra Setiawan menyebutkan, musibah longsor yang kertap terjadi di musim penghujan tersebut terjadi sekitar pukul 16.30 WIB.
“Kali ini longsor dua kali terjadi, pertama pada sore hari sekitar pukul 16.30 WIB, ruas jalan ditutup karena lebih dari setengah badan jalan tertimbun longsor, kemudian malamnya terjadi longsor susulan hingga menimbun seluruh badan jalan,” ungkap Iwan.
Pada longsor pertama sempat menumbun dua sepeda motor yang kebetulan melintas dari arah Kuningan, pengendaranya selama segera menyelamatklan diri.
Arus lalulintas dari Cikijing dan Ciamis menuju Kuningan atau sebaliknya sempat dialihkan, untuk kendaran kecil melalui Cidulang – Cipulus turun ke Gunung Sirah Waduk Darma, Kuningan, demikian sebaliknya. Sedangkan untuk kendaran besar seperti bis, truk dan kendaraan sejenis dialihkan melalui jalur jalan provinsi melintasi Talaga- Maja Cigasong- Rajagaluh – Sumber.
Malamnya dua alat berat segera diturunkan untuk untuk mempercepat [enanganan longsor, bachoe didatangkan dari PUTR Kabupaten Majalengka serta loader didatangkan oleh pengelola jalan nasional.
“Pagi Minggu pukul 09.00 WIB sudah bisa dilintasi baik kendaran roda dua maupun empat . namun tetap harus berhati – hati ketika melintas terutama saat turun hujan, karena longsor di lokasi tersebut susah dipredisi mengingat longsor berasal dari tebing yang curam dan jarang dijamah warga, longsor di wilayah inipun sering terjadi karena kontur tanah yang lembek serta batu yang mudah lepas,”ungkap Iwan Chandra.
Tahun lalu Pemerintah Pusat baru selesai melakukan penanganan longsor beberapa meter dari lokasi tersebut, sepanjang kurang lebih 2 km bagian kiri dan kanan jalan yang sama – sama tebing dengan kondisi cukup curam.(Tat)