Distan Kabupaten Cirebon Bantah Persulit Sewa Lahan untuk Padi Varietas Baru

kacenews.id-CIREBON-Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Cirebon membantah mempersulit sewa lahan milik Pemkab Cirebon untuk dijadikan demplot padi varietas baru.
Sekretaris Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Cirebon, Nanang Ruhyana, menegaskan gagalnya, sewa lahan oleh petani inovatif yang menciptakan padi varietas baru itu, lantaran seluruh lahan pertanian padi sudah digarap oleh petani lainnya.
Dimana, sewa lahan yang sudah berjalan ini telah berkontribusi pada pendapatan daerah. “Lahan pertanian milik pemkab sudah digarap oleh petani lain, dan telah memberikan retribusi bagi daerah,” ujar Nanang.
Nanang menjelaskan, lahan pertanian milik Pemkab Cirebon telah memberikan retribusi sebesar Rp850 juta pada tahun 2024 kemarin. Bahkan pihaknya menargetkan, pada tahun 2025 ini retribusi dari lahan tersebut sebesar Rp1,1 miliar.
Nanang menyampaikan, penggunaan lahan Pemkab untuk demplot juga harus menempuh syarat, yakni menunjukkan hasil uji varietas baru tersebut. Sejauh ini, Distan belum menerima hasil uji varietas baru tersebut, dan hingga kini masih menunggu.
“Selama ini kami juga menunggu hasil uji varietas baru tersebut. Jadi bukannya kami tidak memberikan penggunaan lahan untuk demplot,” katanya.
Selain itu, pihaknya menyarankan petani pencipta varietas baru untuk menempuh proses perizinan varietas yang menjadi persyaratan dari Direktorat Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian Kementerian Pertanian.
“Jadi, demplot tidak serta merta diberikan, harus melalui proses,” terang Nanang.
Jika nanti sudah ada kejelasan mengenai hasil panen dari varietas baru tersebut, pihaknya dapat menyesuaikan antara kebutuhan dengan lahan yang akan dipersiapkan untuk demplot.
Diberitakan sebelumnya, Usman Efendi yang merupakan petani padi varietas baru UFA 1 dan UFA 2 menyebut kalau rencana demplot padi varietasnya tersebut di lahan pertanian milik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cirebon, dipastikan tidak akan pernah terwujud. Hal itu, lantaran lahan di sejumlah titik yang ada seperti sudah “terkunci” oleh tangan-tangan kuat di sekitarnya.
Padahal, sejak awal Bupati Cirebon sendiri, H Imron telah menyatakan dukungannya sekaligus mempersilahkan petani tersebut untuk membuktikannya di lahan pertanian milik Pemkab Cirebon.
Sehingga Usman Efendi mengaku kecewa, lantaran upayanya memajukan pertanian di Kabupaten Cirebon hanya berjalan sendiri.(Juanedi)