CirebonRaya

Longsor Jalan Cipeujeuh-Kamarang Ancam Lumpuhkan Ekonomi Desa

kacenews.id-CIREBON-Ancaman kerusakan ekonomi mulai menghantui warga Desa Cipeujeuh dan Kamarang, Kecamatan Lemahabang, Kabupaten Cirebon, setelah jalan utama penghubung dua desa tersebut nyaris putus akibat longsor.
Menyadari vitalnya jalur ini bagi kehidupan warga, Ketua DPRD Kabupaten Cirebon, Sophi Zulfia, sudah turun langsung ke lokasi. Ia memastikan bahwa upaya penanganan darurat segera dilakukan agar aktivitas perekonomian, pendidikan, dan distribusi hasil pertanian warga tidak terhenti.
“Ini bukan hanya jalan, ini adalah nadi kehidupan warga. Kalau akses ini terputus, dampaknya luas: anak-anak tidak bisa sekolah, hasil tani tidak bisa dijual, dan roda ekonomi desa bisa lumpuh,” tegas Sophi setelah meninjau kondisi longsor di Desa Belawa.
Dalam kunjungannya, Sophi langsung berkoordinasi dengan BPBD dan DPUTR Kabupaten Cirebon. Ia mengungkapkan, perbaikan darurat dimulai hari ini, dengan pengiriman material batu untuk memperkuat badan jalan yang bergeser akibat longsor.
Tak hanya mengutamakan solusi jangka pendek, Sophi juga menegaskan komitmennya memperjuangkan perbaikan permanen jalan tersebut. “Kami akan kawal pengusulan anggaran perbaikan permanen ruas jalan ini tahun ini juga,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Desa Belawa, Deni Kusuma, mengungkapkan, kerusakan jalan sudah berlangsung sejak beberapa waktu lalu. Namun, dalam beberapa hari terakhir, pergerakan tanah semakin parah hingga menggeser badan jalan sejauh enam meter.
“Kalau jalan ini tidak segera diperbaiki, warga akan kesulitan mengakses pasar, sekolah, puskesmas, bahkan tempat ibadah,” kata Deni.
Ia mengungkapkan, enam truk tambahan material batu telah dipesan untuk memperkuat jalan sementara. Jalan Cipeujeuh–Kamarang dikenal sebagai jalur vital antarwilayah di Kecamatan Lemahabang. Bagi ribuan warga desa, jalur ini menjadi satu-satunya akses untuk menjalankan kegiatan ekonomi dan sosial.
Melihat kondisi ini, Sophi juga telah membangun komunikasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cimanuk–Cisanggarung untuk mengantisipasi potensi longsor lebih lanjut akibat erosi sungai di sekitar area tersebut.
“Kita butuh bukan hanya tanggap darurat, tapi juga rencana jangka panjang membangun infrastruktur desa yang tahan bencana,” pungkasnya.
Masyarakat berharap, perhatian yang kini tercurah bisa menjadi momentum mendorong pemerataan pembangunan infrastruktur di desa-desa yang selama ini masih rentan terhadap bencana.(Mail)

Related Articles

Back to top button