564 WNI Korban Perdagangan Manusia Thailand-Myanmar, 109 Perempuan
Menteri PPA Ajak Warga Perkuat Peran Perempuan

kacenews.id-CIREBON-Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Arifah Fauzi bersama Anggota Komisi VIII DPR RI, Selly Andriany Gantina, melakukan kunjungan kerja di Kecamatan Plumbon, Kabupaten Cirebon, Senin (24/3/2025).
Dalam kunker tersebut, Menteri Arifah Fauzi menegaskan pentingnya penguatan peran perempuan serta perlindungan bagi pekerja migran. Pihaknya
menyoroti peran perempuan dalam keluarga dan upaya perlindungan terhadap pekerja migran yang rentan mengalami kekerasan dan eksploitasi.
“Perempuan memiliki peran strategis dalam menciptakan lingkungan keluarga yang aman dan bebas dari kekerasan, terutama dalam pola asuh anak,” katanya.
Sehingga, Menteri PPA mengajak masyarakat Kabupaten Cirebon untuk memperkuat peran perempuan dalam keluarga agar anak-anak dapat tumbuh dengan baik dalam lingkungan yang positif.
“Kami ingin memastikan perempuan di Kabupaten Cirebon memiliki peran kuat dalam pola pengasuhan anak, sehingga dapat menciptakan lingkungan keluarga yang aman dan bebas dari kekerasan,” katanya.
Ia menekankan bahwa upaya ini tidak bisa dilakukan hanya oleh Kementerian PPPA, melainkan membutuhkan kolaborasi dari berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, legislatif, serta komunitas.
Menteri PPA juga menyoroti persoalan pekerja migran yang menghadapi berbagai tantangan, termasuk eksploitasi dan perdagangan manusia.
Bahkan, pihaknya menyinggung terkait pemulangan 564 Warga Negara Indonesia Bermasalah (WNIB) dari Thailand-Myanmar beberapa waktu lalu, di mana 109 di antaranya merupakan perempuan.
Kementerian PPPA, lanjut Arifah, terus berkoordinasi dengan instansi terkait agar proses reintegrasi berjalan baik bagi para korban. Bahkan, para korban telah mendapatkan layanan sementara di Wisma Haji, termasuk bantuan logistik, pemeriksaan kesehatan, dan dukungan psikososial guna memastikan pemulihan fisik dan mental sebelum kembali ke daerah masing-masing.
“Kami ingin memastikan bahwa para korban ini tidak hanya dipulangkan, tetapi juga mendapatkan perlindungan dan pemulihan yang maksimal agar bisa kembali beraktivitas dengan aman,” katanya.
Sementara itu, Anggota Komisi VIII DPR RI, Selly Andriany Gantina, mendorong Pemerintah Kabupaten Cirebon untuk membentuk RBI di setiap desa guna meningkatkan jangkauan perlindungan bagi perempuan dan anak.
“Kami berharap dengan adanya RBI di setiap desa, perlindungan terhadap perempuan dan anak bisa lebih maksimal dan menjangkau seluruh lapisan masyarakat,” katanya.(Junaedi)