Dari Majalengka, Satgas Pangan Temukan Lagi Kecurangan MinyaKita

kacenews.id-MAJALENGKA-Satuan Tugas (Satgas) Pangan Kabupaten Majalengka menemukan takaran MinyaKita yang tidak sesuai dengan takaran yang tertera pada botol kemasan minyak tersebut, meski begitu konsumen Minyakita tidak terpengaruh oleh hal tersebut.
Kurangnya takaran diketahui pada saat Satgas Pangan melakukan inspeksi mendadak di pasar tradisional Ciborelang, Kecamatan Jatiwangi, Selasa 18/3/2025). Tim Satgas Pangan ini disertai tim Metrologi untuk melakukan pengecekan terhadap kemasan botol maupun plastik.
Menurut keterangan Ketua Satgas Pangan yang juga Kasat Reskrim Polres Majalengka Ajun Komisaris Polisi Ari Rinaldo, berdasarkan hasil pengecekan yang dilakukan oleh petugas Metrologi ternyata dari kemasan botol terdapat selisih volume sekitar 100 mili liter atau terdapat kekurangan dengan volume yang tertera pada kemasan, sedangkan di kemasan plastik terdapat selisih 5 mili liter.
Selain terdapat kekurangan volume, petugas juga mensinyalir terdapat perbedan warna dari minyak tersebut, untuk kemasan botol dianggap lebih bening dan kemasan plastik warnanya lebih tua dibanding yang dikemasan dalam botol.
Kasat Reskrimpun menyebutkan, para pedagang penjual Minyakita diatas HET yang ditetapkan oleh Pemerintah yakni seharga Rp 15.700 per liter sedangkan disejumlah pedagang dijual dengan harga Rp 18.000 per litrer.
Tingginya harga penjualan ini berdasarkan alasan para pedagang karena harga pembelian dari distributor telah mencapai Rp 16.500 per liter , sehingga pengecer mengambil keuntungan lebih besar dengan menjual Rp 18.000 per liter.
“Dari jumlah takaran ini ternyata melebihi batas toleransi yang ditetapkan Dinas Perdagangan Kabupaten Majalengka,” ungkap Ari Rinaldo.
Menurutnya, dengan adanya temuan tersebut, petugas akan memanggil distributor guna penyelidikan lebih lanjut.
Sementara itu sejumlah konsumen Minyakita ternyata tidak terpengaruh oleh jumlah takaran kurang atua tidak, mereka tetap menajdi konsumen Mintakita dengan alasan lebih murah disbanding minyak merek lainnya.
“Masih tetap lebih murah, jadi pilihannya Minyakita,” ungkap Ika salah seorang konsumen.
Demikianjuga yang diungkapkan Maman pemilik warung sayuran yang menyebutkan omset penjuualan Minyakita tetap lebih tinggi, padahal mereka telah mengetahui dari pemberitaan jika takarannya tidak sesuai dengan yang tertera di kemasan.
“Pembeli tahu tapi tidak ada yang mempersolakan, hanya sekedar menceriterakan berita di media,” kata Maman.(Ta)