Ayumajakuning

PCNU Majalengka Lakukan Kalibrasi Arah Kiblatdi 10 Masjid Jami Se-Kecamatan Kasokandel

Kalibrasi Menggunakan Mizwala Qibla Finder

kacenews.id-MAJALENGKA-Ibadah sholat merupakan salah satu ibadah utama dalam Islam, dan arah kiblat yang tepat itu menjadi bagian dari kesempurnaan dan syarat sahnya sholat. Karena itu, Lembaga Falakiyah Nahdlatul Ulama (LFNU) PCNU Majalengka kembali turun ke lapangan untuk melakukan kalibrasi arah kiblatdi 10 Masjid Jami’ se-Kecamatan Kasokandel

Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Ketua LFNU PCNU Majalengka, Ustaz Rizalludin bersama timnya yang terdiri dari Rifki Muslim, Saepulmillah, Deden A. Zaenuri, Moh. Tamami, dan Ujang Ade Roma.

Hadir pula Kiai Ropi’i selaku penasihat LFNU serta perwakilan dari KUA Kecamatan Kasokandel, seperti Nunung Nurhayati, Didi Juandi, Ahmad Fauzan, Gugun Ahmad Fauzi, Evi Nurfaizah, dan Jamaluddin

Menurut Ustaz Rizalludin, banyak faktor yang bisa menyebabkan arah kiblat masjid melenceng, mulai dari kesalahan konstruksi awal, pergeseran tanah, hingga perubahan data astronomi.

“Mungkin selama ini kita merasa sudah menghadap Ka’bah saat sholat, tapi bisa saja ada selisih beberapa derajat yang membuat arah kiblat melenceng. Itu sebabnya, kalibrasi ini sangat penting dilakukan agar ibadah kita semakin sempurna,”ujar Ustaz Rizalludin, Jum’at 14 Maret 2025.

Masih dikatakan dia, kalibrasi kali ini menggunakan Mizwala Qibla Finder, sebuah alat canggih yang mengombinasikan ilmu falak klasik dengan teknologi modern. Berbeda dari metode lama yang masih menggunakan kompas sederhana, Mizwala memanfaatkan posisi matahari dan koordinat geografis untuk memberikan hasil yang lebih akurat.

“Melalui alat ini, kita bisa memastikan masjid benar-benar sejajar dengan Ka’bah, tanpa dipengaruhi faktor eksternal seperti medan magnet atau perangkat elektronik lain yang bisa mengalami gangguan,” tambah Rizalludin, yang juga mengajar di Universitas Islam Cirebon.

Agar lebih efektif, lanjut dia, proses kalibrasi dibagi menjadi dua tim, yang masing-masing bertugas mengukur dan memastikan arah kiblat di beberapa masjid yang menjadi sasaran. Prosesnya meliputi:
Pertama penentuan Koordinat dan kedua Analisis Posisi Matahari dan ketiga verifikasi dengan Mizwala.

Baginya, kalibrasi ini bukan hanya soal koreksi teknis, tapi juga bagian dari pengabdian kepada umat. Selain turun langsung ke masjid-masjid, mereka juga aktif memberikan edukasi tentang ilmu falak, termasuk di Universitas Islam Cirebon di bawah Yayasan Islamic Center Cirebon.

“Arah kiblat bukan sekadar patokan arah, tapi simbol ketaatan kita kepada Allah SWT. Dengan memastikan presisinya, kita semakin yakin bahwa sholat kita benar-benar menghadap Ka’bah,” pungkas Ustaz Rizalludin.(Jep)

Back to top button