Pendidikan

SMP Negeri 2 Kuningan Dorong Siswa Memasuki Generasi Indonesia Emas 2045

kacenews.id-CIREBON-Kepala sekolah beserta guru dan TU termasuk unsur komite tetap konsisten mendorong siswa SMP Negeri 2 Kuningan mempersiapkan diri memasuki Generasi Indonesia Emas Tahun 2045 melalui pendidikan matapelajaran intra maupun ekstra.

Untuk mencapai ke arah itu, apapun matapelajaran di sekolah, harus mendukung terhadap peluang upaya memasuki Indonesia Emas tahun 2045. Sebab jika tidak dipersiap dari sekarang, mereka (para siswa) akan tergilas atau menjadi penonton di negerinya sendiri.

Karenanya perlu dipersiapkan dari sekarang melalui proses kegiatan belajar dan mengajar secara optmal untuk memperoleh hasil sesuai harapan bagi anggota keluarga maupun masyarakat itu sendiri.

“Berdasarkan pengamatan maupun prediksi para pakar pendidikan, orang yang akan menang dalam kompetisi tersebut (Indonesia Emas Tahun 2045) antara lain, mampu menguasai dua perkara. Yakni; orang yang mampu menguasai salah satu bahasa internasional. Selain itu, orang yang memiliki keahlian atrau menguasai teknologi tepat guna serta memberikan manfaat bagi diri sendiri maupun orang lain. Itulah orang-orang yang akan menjadi pemenang pada jamannya nanti,” ungkap Kepala SMP Negeri 2 Kuningan, Sade Tahya Hadik, Rabu (20/11/2024).

Dijelaskan Sade, sebagamana diketahui bersama, abad sekarang yang termasuk Bahasa Internasional itu, selain Bahasa Inggris, juga Bahasa Jepang, Perancis, Arab, China, mungkin akan ada lagi bahasa internasional dari negara lainnya.

Oleh sebab itu dalam penguasaan bahasa internasional itu sangat diperlukan, plus memiliki keahlian dibidang teknologi tepat guna, terlebih teknologi moderen yang terus berkembang dari masa ke masa.

Sebagai langkah kongkrit yang kini tengah dipersiapkan dan dilaksanakan, SMP Negeri 2 Kuningan setiap hari melaksanakan kegiatan pengembangan minat dan bakat siswa melalui pelajaran ekskul selepas pelaksanaan kegiatan belajaran dan mengajar (KBM), berlangsung di lingkungan sekola setempat.

Karenanya, tiada hari tanpa melaksanakan kegiatan pelajaran ekskul bertempat di aula, halaman sekolah, ruang kelas lantai bawah, lantai atas, maupun tempat lain yang ada di lingkungan sekolah.

“Mereka (para siswa) melaksanakan berbagai kegiatan yang meliputi puluhan pelajaran ekskul sesuai jadual yang telah ditetapkan oleh sekolah. Kegiatan pelajaran ekskul ini digelar sesuai minat dan bakat para siswa sebagai implementasi kurikulum merdeka dalam rangka mewujudkan projek penguatan profil pelajar Pancasila (P5),” ujar Sade.

Ternyata anak-anak ini selalu semangat dalam melaksanakan kegiatan pelajaran ekskul yang dilakukan selepas KBM hingga selesai. Ada beberapa kegiatan pelajaran ekskul yang digeluti para siswa cukup memakan waktu selama kurang lebih satu jam.

Mereka belajar secara berkelompok dalam rangka pengembangan diri baik dibidang kesenian, olahraga, Paskibra, English Club, Pecinta Alam, Diskusi Ilmiah dan lain-lain. Mereka (para siswa) sepertinya tampak semangat selama kegiatan ekskul berlangsung sehingga merasa betah tinggal di sekolah untuk memelaksakan berbagai kegiatan yang menyenangkan dan menggembirakan itu.

“Agar siswa betah di sekolah, kembali pada diri kita, baik kepala sekolah dan gurunya harus merasa betah tinggal di sekolah. Salah satu upaya sekolah untuk memperdalam agar siswa menguasai berbahasa Inggris, kami mendatangkan langsung tenaga ahli atau guru Bahasa Inggris atas kerja sama antara kedua negara, Indonesia dan Amerika,” pungkas Sade. (Emsul/KC)

Back to top button