Lembaga Falakiyah PCNU Kabupaten Cirebon Ukur dan Tetapkan Arah Kiblat Metode Sundial

kacenews.id-CIREBON-Lembaga Falak PCNU Kabupaten Cirebon kembali menunjukkan komitmennya dalam menjaga akurasi arah kiblat bagi masyarakat.
Belum lama ini, tim dari Lembaga Falakiyah PCNU melaksanakan pengukuran arah kiblat untuk masjid baru di Desa Pagertoya, Suranenggala Kulon, Kabupaten Cirebon.
Menggunakan metode sundial dan sudut ruang, pengukuran ini memastikan bangunan masjid tepat menghadap kiblat, sebuah langkah penting yang sering kali masih diabaikan.
Saat tim Lembaga Falakiyah tiba di lokasi, langsung memulai proses pengukuran. Dengan menggunakan alat-alat seperti segitiga sudut, bandul besi, dan benang sudut, mereka menentukan dua garis utama: garis arah kiblat dan garis shof salat. Metode sundial, yang mengandalkan bayangan matahari secara real-time, digunakan untuk menghitung nilai azimut kiblat.
Ketua Lembaga Falakiyah PCNU Kabupaten Cirebon, KH. Syahid Fanani, menjelaskan bahwa metode sundial dan sudut ruang memberikan hasil yang lebih akurat dibandingkan dengan alat seperti kompas.
“Sundial memungkinkan kita mengetahui nilai azimut kiblat dari posisi matahari secara langsung. Sedangkan metode sudut ruang digunakan untuk menghitung sudut bangunan dan sudut shof salat sesuai dengan nilai azimut yang diperoleh,” ujarnya.
Berdasarkan pengukuran tersebut, didapatkan sudut kiblat sebesar 295 derajat, di mana bayangan matahari pada saat itu menunjukkan 270 derajat. Setelah dilakukan perhitungan dan penyesuaian dengan benang arah kiblat dan shof, sudut tersebut menjadi acuan untuk penempatan barisan shof salat.
KH. Syahid menegaskan pentingnya presisi dalam pengukuran arah kiblat, mengingat jarak antara Indonesia dan Mekkah yang mencapai 8.119 kilometer. “Jika ada kesalahan dalam penentuan arah, penyimpangannya bisa mencapai lebih dari satu meter, yang tentu sangat berpengaruh terhadap keakuratan kiblat,” tambahnya.
Kegiatan ini juga melibatkan berbagai pihak, termasuk LP2M Ma’had Aly Takhassus Ilmu Falak dan Astronomi Babakan Ciwaringin Cirebon, serta Dosen UIN SSC, Kusdiyana. Mereka menekankan pentingnya kolaborasi dalam memastikan akurasi arah kiblat dan pengembangan ilmu falak di masyarakat.
“Proses pengukuran kiblat harus dilakukan dengan sangat hati-hati, memperhatikan faktor-faktor seperti koordinat dan elevasi bangunan. Ini adalah langkah yang sangat penting untuk memastikan keakuratan arah kiblat bagi masjid-masjid baru,” ujar Dede Wahyudin dari LP2M Ma’had Aly.
Usai proses pengukuran, KH. Syahid Fanani menutup acara dengan doa, memohon agar masjid tersebut menjadi tempat yang diberkahi dan menghasilkan generasi yang saleh.
“Allohumma ij’al haadzal Masjida Masjidan Mubarokan Ma’muron Daiman ila yaumil Qiyamah wa ambitish sholihin fihi kamaa yambutu al-maa’u az-zar’a,” doanya.
Dengan langkah ini, Lembaga Falakiyah PCNU Kabupaten Cirebon kembali menunjukkan perannya dalam menjaga akurasi arah kiblat, memastikan masjid-masjid di Kabupaten Cirebon memiliki arah yang tepat sesuai syariat.(Mail)