Finansial

Peneliti Australia dan Filipina Datangi Petani Mangga Gedong Gincu

Kacenews.id-MAJALENGKA-Peneliti dari Australia dan Filipina lakukan peninjauan ke kebun mangga gedong gincu milik Kelompok Tani Antar Petani Mangga Kertamulya (APMK), di Desa Mekarjaya, Kecamatan Kertajati Kabupaten Majalengka untuk mengatasi lalat buah yang selama ini mengganggu buah.

Tim peneliti tersebut menurut keterangan Kepala Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Majalengka Iman Firmansyah, datang untuk kedua kalinya dan kali ini untuk melihat hasil yang dicapai.
“Jadi peneliti ini datang karena kita selama 17 tahun tidak bisa ekspore mangga gedong gincu ke Jepang karena ditolak, alasannya mangga dari kita ini terkena lalat buah. Atas persoalan tersebut didatangkan peneliti yang kebetulan peneliti tersebut berasal dari Australia,” ungkap Iman.
Paneliti yang datang adalah Nick, Johnson,De Faveri ketiganya berasal dari Australia serta Devine dan Celia asal Filipina.

Pihak peneliti memberi solusi dengan cara memasang perangkap lalat dan penyemprotan, hasilnya berdasarkan keterangan para peneliti cukup bagus. Kondisi mangga gedong gincu tidak berbintik juga kondisi dan bentuk buahpun memadai untuk bahan ekspore.

“Minggu ini produksinya juga akan diikutsertakan untuk dipamerkan di Gedung Sate, untuk menunjukan bahwa mangga gedong gincu produk Majalengka ini sudah cukup bagus dan layak untuk ekspore ke Jepang sesuai yang disyaratkan negera tersebut,” kata Iman.
Luas perkebunan mangga milik APMK, di Desa Mekarjaya tersebut seluas 71 haketare yang usia tanamannya sudah puluhan tahun, beberapa tahun terakhir kondisi pohon diperbaiki dengan cara menghindari zat kimia yang belakangan terus dipergunakan para petani.
“Sekarang beberapa tahun belakangan ini diupayakan menghindari zat kimia untuk pemupukan juga menhindari perangsang buah yang sering digunakan para petani. Sehingga pembuahan dilakukan secara alami, jadi pohon ataupun buah kini sudah sehat kembali,” ungkap Iman.
Bahkan, kondisi buah yang sebelumnya mulai mengecil sekarang ukuran satu buah mangga sudah normal dan besar – besar mencapai 250 hingga 300 gram per buah. Untuk satu kilo mangga rata – rata 4 bahkan ada yang hanya 3 biji saja.

Jadi untuk ukuran ekspor sudah sangat memadai terlebih kondisi mangga benar – benar sehat. “Pada bulan Oktober dan November nampaknya sudah panen raya dan bisa melakukan ekpore.” katanya.
Ketua Kelompok Tani AMPK Elpan mengaku bersyukur saat ini kondisi pembuahan mangga semakin membaik dan diharapkan bisa melakukan ekspore ke negara – negara luar.
Selama ini pasar mangga dari perkebunan mangga gedong gincu hanya bisa mengisi pasar tradisional dan super market.
Produksi mangga yang dihasilkan kelompoknya dalam setahun bisa mencapai 120 tonan, diperkirakan naik dari beberapa tahun sebelumnya disaat kondisi mangga terus diberikan zat kimia hingga pembuahan berkurang.
“Sekarang itu lagi memproses surat – surat sebagai persyararatan untuk bisa ekspor, Kalau eksportirnya masih tetap dlakukan pengusaha lain, tapi setidaknya produksi mangga kami sudah bisa di ekspore ke Jepang yang sebelumnya ditolak akibat lalat buah,” kata Elpan.

Pemenuhan aterget ekspore diperkirakan pada bulan Oktober dan November sekalugus puncak musim mangga dan diperkirakan kondisi mangga masih sangat bagus karena cuaca masih bagus. “Tahun ini didukung cuaca panas, angin kencang jadi serbuksari hingga pembuahan bagus,” katanya.(Ta)

Back to top button