Jalankan Program Solider Inklusi, FKDC Perjuangkan Persamaan Hak Disabilitas di Kabupaten Cirebon

kacenews.id-CIREBON-Keterbatasan fisik tak membuat gentar perjuangan menyamakan derajat. Salah satunya yang dilakukan Forum Komunikasi Disabilitas Cirebon (FKDC) Kabupaten Cirebon melalui kerja sama dengan SIGAB dan dukungan Kementerian Australia dan Indonesia dengan program Solider Inklusi, yang melakukan sosialisasi kepada para disabilitas untuk tetap semangat dalam menjalani kehidupan.
Ketua FKDC Kabupaten Cirebon, Abdul Mujib mengemukakan, stigma negatif dari masyarakat kepada para disabilitas sangat berdampak menurunnya semangat kaum difabel dalam bermasyarakat. Maka perlu adanya peran serta seluruh pihak, menghilangkan stigma tersebut.
“Kami terus berupaya menghilangkan stigma kurang baik bagi kaum disabilitas, salah satunya dengan mensupport para disabilitas untuk semangat dalam berbagai kegiatan,” katanya, usai pelatihan ‘Peer Support’, Kamis (18/7/2024).
Ia menyampaikan, dalam kehidupan bermasyarakat, seakan para disabilitas dikesampingkan bahkan mendapat cemoohan juga cibiran. Sehingga menjadi “down” dalam menjalani kehidupan. Padahal kaum difabel, dalam Undang-undang (UU) dilindungi, baik berkelompok maupun kegiatan lain yang ada.
“Kaum difabel memiliki hak hidup, seakan dirampas. Hal ini terlihat, masih adanya masyarakat maupun perusahaan yang belum maksimal menerima kondisi disabilitas,” katanya.
Menurutnya, hak para disabilitas antara lain, mendapatkan akses kesehatan dan pendidikan yang baik dan mendapatkan pekerjaan. Tetapi yang terjadi, masih banyak perusahaan yang enggan menerima kerja. Bahkan dalam aturan pemilihan kepala daerah hingga Presiden, seakan para disabilitas tak boleh menjadi pemimpin. “Memang dari segi fisik, ada kekurangan. Namun, pemikiran bisa jadi lebih baik dari yang normal. Hal ini, yang membuat kami tergerak untuk menyamakan derajat dan martabat,” katanya.
Mujib menyebutkan, tidak sedikit para disabilitas yang memiliki kemampuan dalam berbagai bidang. Bahkan, pemikiran yang lebih maju dari yang normal. Maka, perlu adanya kesamaan derajat dan martabat dalam berbagai bidang. “Kami terus support kaum difabel, agar tetap semangat untuk berkiprah di masyarakat,” ucapnya.
Dirinya mengharapkan, dukungan berbagai pihak, khususnya keluarga dan masyarakat bagi para disabilitas, agar semangat menjalani kehidupan.
“Support dari keluarga dan masyarakat juga pihak terkait sangat diperlukan, agar kaum disabilitas dapat memenuhi kebutuhan hidup dan sejahtera,” ujarnya.
Sementara itu, pelatihan Peer Support (dukungan sebaya) diikuti 36 peserta dari kelompok disabilitas dan fasilitator desa di Kecamatan Lemahabang dan Greged.(Su)