Tingkatkan Partisipasi Pemilih, Sejumlah KPPS Hadirkan Suasana Unik di TPS

kacenews.id-MAJALENGKA-Sejumlah Kelompok Panitia Pemungutan Suara (KPPS) di Kabupaten Majalengka berupaya membuat suasana di tempat pemungutan suara (TPS) menarik dan unik. Hal ini dilakukan untuk menarik perhatian para pemilih saat menyalurkan hak suaranya di TPS.
TPS unik ini seperti nampak di TPS 002, Desa Jatipamor, Kecamatan Panyingkiran. Ketua KPPS setempat Maya Berlin, sengaja membuat TPS bergaya bangunan di Bali berukuran sekitar 10 m X 4 m. Sehingga dari luar seolah akan masuk ke sebuah gedung pertunjukan yang megah.
Tampak pada Bagian depan dinding terbuat dari triplek dicat terakota serta bagian atasnya hitam menjulang membentuk kerucut. Dua petugas menggunakan pakaian penggawa dengan tameng di tangan bertulis “Pemilu” dan “2024”.
Sedagkan ketua KPPS-nya menggunakan baju ala hanoman dan petugas lainnya mengenakan kebaya dan kampret hitam.
Maya Berlin menyebutkan untuk membuat KPPS dia memanfaatkan anggaran yang diberikan KPU, lalu kekurangannya berasal dari pribadi.
Kemudian di Desa Putridalem, Kecamatan Jatitujuh tak kalah menarik. Karena suasana di TPS 05 seolah berada di negeri pewayangan. Berada di luar terdapat dua gunung wayang berukuran besar berwarna putih, demikian juga di bagian dalam.
Banyak ornamen yang menyerupai wayang, juga benda menyerupai senjata yang biasa digunakan pewayangan, seperti senjata kunta dengan sinar lampu yang terang, dengan nuansa di bagian dalam serba putih.
Para petugas KPPS pun mengenakan pakaian ala pewayangan, ada yang mengenakan pakaian arjuna, buta, gareng, petruk, serta perempuan mengenakan mahkota di bagian kepalanya dengan baju serba berhias wayang.
Ketua KPPS 05 Desa Putridalem Oman Rohman yang juga seniman, mengungkapkan ukuran TPS tersebut seluas 10 X 20 metera, agar bisa menampung calon pemilih dan duduk dengan leluasa. Menurutnya, anggaran untuk pembuatan TPS tersebut mencapai sebesar Rp 7 juta. Anggaran ini hanya mencakup tambahan aksesori dan lampu, sewa kursi dan lain – lain. Karena beberapa aksesoris lainnya memanfaatkan barang – barang yang ada di rumahnya.
“Ini tidak menganggu honor atau apapun milik anggota KPPS,” ujarnya
Ia mengaku sengaja membuat TPS semenarik mungkin, agar lebih banyak orang atau hak pilih yang datang menyampaikan hak suaranya.
“Saya ingin partisipasi pemilih bisa lebih banyak,” katanya.
Sedangkan di TPS 4, Desa Parakan, Kecamatan Leuwimunding semua nggota KPPS mengenakan pakaian seragam SD lengkap dengan dasi dan topin serta nama anggota KPPS di bagian dada kiri.
Lalu di Desa Maja ada yang mengenakan pakaian koboy, dengan topi lebar yang dibuat dari kertas karton diberi warna dan ikatan kain.
Sementara itu, beberapa di antara KPPS yang membuat TPS unik dan menarik ini awalnya tidak mengetahui ada lomba yang dilakukan Pj Bupati Majalengka. Di antara mereka baru mengetahui ada hadian TPS unik pada H – 1, setelah mereka membangun TPS.
Pj Bupati Majalengka Dedi Supandi yang memonitor sejumlah TPS di beberapa kecamatan di Kabupaten Majalengka mengungkapkan, masyarakat di wilayahnya sangat kreatif dan inovatif. Sehingga dengan banyaknya TPS unik dan kreatif, diharapkan bisa meningkatkan partisipasi pemilih.
“Masyarakat tertarik untuk datang, tertarik dengan tempatnya, tertarik dengan cara pemilihan. Ada TPS yang masuk langsung menggunakan akses digital ini memudahkan para petugas dan pemilih. Yang pasti masyarakat Majalengka kreatif dan onovatif,” tuturnya.
Kemudian untuk TPS unik yang mengikuti lomba, pihaknya menyiapkan hadiah dengan total Rp 10 juta.(Tati)