Mengaku Pegawai Unicef PBB, Pria Warga Prancis Tipu Janda Cantik asal Surabaya Rp 2,1 Miliar
Memohon Bantuan Gubernur Jabar
kacenews.id-CIREBON-WS (46 tahun), seorang ibu (janda) dengan seorang putri berasal dari Kota Surabaya, Jawa Timur menjadi korban love scam atau kasus penipuan dan penggelapan yang dilakukan seorang pria, warga Desa Kalikoa Kecamatan Kedawung Kabupaten Cirebon keturunan Kamerun.
Dalam keterangannya saat berada di Rumah Makan Kampung Lawas Kabupaten Cirebon, WS akhirnya membuat surat terbuka untuk Gubernur Jawa Barat, Kang Dedi Mulyadi (KDM).
Dalam surat terbuka yang dibacakan, WS meminta agar KDM membantu menyelesaikan kasus yang sedang dialaminya. “Pak Dedi Mulyadi, saya memohon pertolongan bapak. Saya mengalami penipuan dan perampokan yang dilakukan warga bapak. Warga bapak menipu dan merampas uang saya sebanyak Rp 2,1 miliar dengan sangat kejam dan tak berhati,”.
“Saya ditipu dan dirampok dengan metode kejahatan yang disebut dengan metode love scam. Saya didekati dan sangat mungkin, saya dihipnotis karena banyak hal saya rasa tidak mungkin masuk logika tetapi terjadi. Saya betul-betul membutuhkan bantuan Bapak KDM untuk menolong saya mengambil kembali apa yg dirampas dari saya,” ucap WS saat membacakan surat terbuka tersebut, Senin (8/12/2025).
WS menyebut bahwa uang Rp 2.1 miliar (dalam bentuk dolar) yang dibawa kabur pelaku bernama Heric Simphorien Mbouya yang mengaku bernama William Lebaux dan mengaku sebagai warga negara Prancis.
“Uang yang dibawa kabur dia itu, adalah hasil saya bekerja dan sangat berarti buat kami. Pelaku mengaku sebagai pegawai Unicef PBB,” sebutnya.
Menurut WS, istri pelaku saat ditemui mengakui telah menerima uang hasil penipuan yang dilakukan suaminya tersebut terhadap korban.
“Pengakuan istrinya itu disaksikan oleh polisi dan ketua RT setempat (Kedawung) serta sejumlah tetangganya. Namun, istri pelaku menolak mengembalikan uang saya meskipun sudah dijelaskan dari A sampai Z tentang situasi saya. Namun beberapa hari kemudian hingga sekarang istrinya menghilang dari Cirebon informasinya lari ke luar negeri,” ucapnya.
WS menjelaskan, sudah satu tahun mulai Januari hingga Desember 2025 ini, belum diketahui keberadaan pelaku beserta istrinya.
“Dia dan istrinya sudah masuk Daftar Pencarian Orang (DPO) Polres Metro Jakarta Pusat. Pihak kepolisian hingga sekarang, belum bisa menyelesaikan kasus penipuan dan penggelapan yang menimpa saya meskipun sudah hampir 12 bulan, karena pelaku belum ditemukan alias DPO,” jelasnya.
Menurut WS, kejadian bermula pada 11 September 2024 di Jakarta saat dirinya hendak menonton konser musik Bruno Mars.
Karena keperluan itu, WS tinggal di Jakarta selama tiga hari. Sebab, setelah itu berencana terbang ke Australia untuk mengikuti Sydney Marathon.
Setiba di Jakarta kemudian menginap di Apartement Menara Jakarta dan menonton konser Bruno Mars.
“Jadi pertemuan pertama itu, di tempat fitnes apartemen. Saya sedang treadmill dan sempat istirahat sejenak,” tuturnya.
Kemudian saat duduk, tiba-tiba datang sosok Heric Simphorien Mbouya menanyakan terkait charger yang berada di depan dirinya. Namun, karena merasa bukan miliknya, WS hanya menggeleng.
Tiba-tiba pria tersebut, memperkenalkan diri dengan nama William yang berasal dari Unicef berkewarganegaraan Prancis. Heric juga kemudian meminta nomor telepon WS dan ketika itu langsung ditolak.
Perbincangan pun berhenti hingga akhirnya Heric kembali mengajak bicara dengan bertanya “Apakah kamu atlet?”.
Momen tersebut, langsung dimanfaatkan Heric untuk berbicara banyak hal termasuk mengaku berasal dari Prancis dan 1 bulan bekerja di Unicef PBB.
Pria tersebut mengaku berencana berkeliling Indonesia, namun tidak punya teman. Saat itu, Heric kembali meminta nomor telepon WS dengan alasan agar bisa bertanya tentang banyak hal.
WS kembali menghindar dan hanya memberikan akun Instagram dan berkomunikasi lewat DM. Baru setelah komunikasi itu, akhirnya WS memberikan nomor telepon. “Itulah salah saya akhirnya memberikan nomor telepon,” kata WS.
Setelah itu, Heric aktif menghubungi dan memberikan perhatian. Seperti menanyakan kabar, mengucapkan selamat dan lain-lainnya.
Bahkan, pria itu sempat datang ke Surabaya dengan penerbangan pulang pergi sekitar Bulan Oktober 2024.
Saat itu, Heric mulai mengutarakan cinta. Namun, WS terus menolak karena memang sedang tidak mencari teman hidup.
Kendati demikian, komunikasi antara keduanya terus berlanjut. Heric yang pandai bermain peran, mulai dapat menarik simpati WS. Pasca pertemuan itu, 10 hari kemudian kembali bertemu di Jakarta. Kebetulan WS sedang ada agenda.
Namun pertemuan itu, tidak ada hal yang aneh. Sampai di Bulan November, Heric datang ke Surabaya untuk menemui WS yang berulang tahun.
Meski sudah dicegah, ternyata Heric tetap berusaha untuk datang. Pasca pertemuan itu, barulah upaya pemerasan dilakukan. Heric mengaku dipecat dari pekerjaannya karena bepergian keluar kota. Bahkan, Heric terus bermain peran dan membuat WS mulai masuk dalam jebakan.
Dari situ permintaan uang mulai dilakukan. Mulai dari minta untuk servis HP, kemudian minta uang. Kemudian, Heric meminta pinjaman uang sebesar Rp 5 miliar untuk bisnis dengan teman-teman di Unicef. Tetapi, WS hanya menyanggupi Rp 2,1 miliar. “Saya tidak tahu apakah ini natural atau ada pengaruh magic,” ungkapnya.
Menyanggupi permintaan itu, kemudian WS mulai mengumpulkan uang tunai yang ditukarkan ke Dollar setiap hari sesuai permintaan Heric.
Sampai pada satu ketika sekitar tengah malam, Heric meminta untuk ditemani ke Jakarta dengan alasan ada keperluan.
Pada akhirnya, WS menyanggupi hal tersebut sembari membawa uang tersebut dalam mobil. Rupanya, itu adalah skenario yang dimainkan oleh Heric agar seolah-olah terjadi seperti perampokan.
Bahkan, di rest area di tengah perjalanan itu, Heric kembali meminta uang Rp22,5 juta. Setiba di lokasi yang ditentukan, Heric membawa backpack yang diyakini berisi uang, keluar dari mobil.
Tiba-tiba, ada mobil yang malang di depan mobil WS. Heric tiba-tiba ditodong pistol oleh orang yang keluar dari mobil itu. Kaget dengan peristiwa itu, WS mencoba mengejar dan ditodong oleh orang asing tersebut.
“Saya masuk mobil dan bingung. Sementara uang dan Heric sudah dibawa kabur,” katanya.
Di dalam tas tersebut, terdapat uang sekitar Rp2,063 M. Setelah itu, Heric tidak bisa dihubungi. Pasca kejadian itu, WS mengaku sempat datang ke kantor Unicef mencari orang-orang dimaksud. Tetapi memang mereka sebenarnya tidak pernah ada.
Dari situ, Unicef kemudian menyatakan bahwa banyak penipuan yang mengatasnamakan lembaga tersebut.
WS juga kemudian melaporkan ke Polres Metro Jakarta Barat dan saat itu, baru mengenal istilah love scam. Pasca laporan itu, WS kemudian datang ke Apartemen Menara Jakarta, ternyata memang hanya ada 1 orang kulit hitam di apartemen itu. Orang-orang di Apartemen itu, bahkan mengenali bahwa Heric sudah punya istri dan anak.
Setelah mengetahui hal tersebut, WS sempat menemui istri dari Heric. Saat itu, pertemuan didampingi oleh polisi. Saat itu, istrinya hanya diam dan mengaku tidak tahu menahu.
WS berharap agar kasus ini dapat segera diselesaikan dengan bantuan polisi. Dia juga berharap agar keluarga dari istri Heric yang diketahui seorang pengusaha besar di Cirebon untuk turut membantu. WS pun ingin uangnya kembali.(Jak)





