Isu Sirkuit Dibantah, Jalur Cisantana–Pajambon Kuningan untuk Arboretum
Isu,
kacenews.id-KUNINGAN-Pembukaan jalur baru di kawasan resapan air kaki Gunung Ciremai yang melintasi Desa Cisantana, Kecamatan Cigugur, hingga Desa Pajambon, Kecamatan Kramatmulya, dipastikan bukan untuk sirkuit, melainkan jalur pendistribusian tanaman endemik.
Kepastian tersebut disampaikan jajaran PT Puspita Cipta Group dalam konferensi pers di Minara Kajene, Senin (8/12/2025). Jalur yang tengah dibuka berada di atas lahan milik anggota DPR RI, H. Rokhmat Ardiyan. Namun pihak perusahaan menegaskan tidak ada hubungan antara pembukaan jalur itu dan manajemen Arunika Eatery di kawasan Palutungan.
“Memang betul, tanah tersebut milik Pak H. Ardiyan yang dibeli dari warga tapi tidak ada kaitannya dengan Arunika Eatery,” ujar Manager RnD PT Puspita Cipta Group, Muhamad Mukhlish Abdurrahiim, yang diamini Manager Agro, Herry Ruhiyat Taufik; Korlap Agro, Nuky Nurcholis; dan Kabid Hukum, Ady Waggos.
Menurut Mukhlish, pihaknya tidak mengetahui secara detail ukuran jalur maupun rencana jangka panjangnya karena hal tersebut merupakan kewenangan pemilik lahan. Namun ia memastikan bahwa untuk saat ini jalur itu disiapkan untuk pengembangan Arboretum.
Pembukaan jalur dimulai sejak akhir 2023, awalnya dengan cara manual melibatkan warga setempat. Proses kemudian dilanjutkan menggunakan alat berat untuk membersihkan tanaman kaliandra yang cepat tumbuh kembali jika hanya ditebang manual. Di sepanjang jalur yang dibuka, sebagian lahan sudah ditanami berbagai jenis pohon endemik karena kawasan tersebut sebelumnya merupakan ladang.
Rencana pembangunan Arboretum ini, kata Mukhlish, tidak melalui analisis mengenai dampak lingkungan (Amdal) karena fungsinya sebatas koleksi pohon untuk kepentingan penelitian dan edukasi. Ia menegaskan kajian Amdal baru akan ditempuh jika di kemudian hari ada pengembangan bisnis. “Selama proses pembukaan jalan untuk Arboretum, kami tidak menebang pohon yang ada. Kendaraan beko untuk membuang tanaman kaliandra karena ketika dilakukan manual, beberapa bulan kemudian cepat tumbuh lagi. Jadi kami pastikan, jalur jalan tersebut bukan untuk sirkuit dan tidak ada kaitannya dengan Arunika Eatery,” katanya.
Terkait potensi bencana seperti yang terjadi di Aceh dan Sumatera akibat pembukaan lahan, Mukhlish menegaskan pihaknya telah menyiapkan langkah antisipasi. “Kami tengah berupaya melakukan hal-hal antisipasi agar hal itu tidak terjadi. Namun apabila sampai terjadi bencana, maka pihaknya akan bertanggung jawab sebagaimestinya,” ujarnya.(Ya)



