CirebonRaya

Fasilitas Belum Ideal, BPBD Kabupaten Cirebon Fokus Kesiapsiagaan Hadapi Banjir

 

kacenews.id-CIREBON- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cirebon memastikan kesiapsiagaan penuh menghadapi musim hujan. Berbagai peralatan penanggulangan bencana telah disiagakan di sejumlah titik untuk mempercepat respons ketika terjadi banjir atau tanah longsor.

Sekretaris BPBD Kabupaten Cirebon, Syamsul Huda, mengungkapkan, keterbatasan ruang penyimpanan peralatan membuat pihaknya harus menempatkan logistik dan armada penanganan bencana di beberapa lokasi berbeda. Namun ia memastikan seluruh peralatan tetap dalam kondisi siap pakai.

“Peralatan kami tidak tersentral karena kantor BPBD belum memadai. Tapi semuanya aman, kami lakukan perawatan berkala,” katanya, Selasa (9/12/2025).

Menurutnya, mulai tahun depan BPBD akan menempati gedung baru sehingga seluruh fasilitas bisa disimpan secara permanen dan lebih terorganisasi.

Ia mengemukakan, mengantisipasi potensi banjir yang mengintai 31 kecamatan di Kabupaten Cirebon, BPBD telah menyiapkan beragam fasilitas penanganan darurat.Yakni armada yang terdiri dari  2 unit perahu karet LCR, 1 unit perahu fiber LCR, 4 unit perahu fiber, 1 unit perahu katamaran, 1 perahu karet kapasitas 6 orang.

Untuk keselamatan dan evakuasi warga, BPBD juga menyiagakan 75 pelampung, 2 tenda pengungsi, 9 tenda dome, 3 tenda family, 1 senter Polarion, 2 pompa penyedot air, serta 2 genset 2200 watt.

Kemudian armada penunjang operasional, tersedia 2 mobil rescue, 1 truk logistik, 1 tangki air, serta alat penyuling air kotor menjadi air bersih dan penyuling air laut menjadi air tawar.

“Untuk kebutuhan konsumsi saat darurat, kami juga punya mobil dapur umum dan trailer dapur umum yang bisa langsung dikerahkan,”katanya.

Sementara itu, berdasarkan pemetaan BPBD, hampir seluruh wilayah Kabupaten Cirebon berada dalam kategori rawan banjir, dengan 136 desa dan kelurahan masuk pantauan khusus. Hanya sembilan kecamatan yang dinilai aman.

Wilayah rawan meliputi Kecamatan Susukan, Gegesik, Ciwaringin, Arjawinangun, Panguragan, Klangenan, Palimanan, Depok, Jamblang, Pangenan, Sumber, Gunung Jati, Suranenggala, Kapetakan, Plumbon, Plered, Kedawung, Astanajapura, Mundu, Karangsembung, Gebang, Losari, Pabedilan, Ciledug, Waled, Pasilaman, Karangwareng, Lemahabang, Tengah Tani, hingga Kaliwedi.

Ia menyampaikan, dengan tingginya kerentanan wilayah, kesiapsiagaan menjadi prioritas utama BPBD. “Kita bersiap semaksimal mungkin. Meski fasilitas belum ideal, respons bencana harus tetap cepat,” ucapnya.(Is)

 

Related Articles

Back to top button