Diskatan Kuningan Raih Penghargaan Ajang Ketahanan Pangan Award Tingkat Provinsi Jawa Barat 2025
kacenews.id-KUNINGAN-Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Diskatan) Kabupaten Kuningan meraih dua penghargaan pada ajang Ketahanan Pangan Award Tingkat Provinsi Jawa Barat 2025 melalui kategori Gerakan Pangan Murah (GPM) dan Neraca Pangan Terbaik.
Penghargaan tersebut diberikan oleh Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Provinsi Jawa Barat bersama Dinas Peternakan Jawa Barat pada acara di Bandung, Jumat (5/12/2025). Kuningan dinilai mampu bersaing dengan sejumlah kabupaten/kota lain di Jabar.
Kepala Bidang Ketersediaan dan Distribusi Pangan Diskatan Kuningan, Ating Setiawan, menyampaikan rasa syukur atas capaian tersebut.
“Alhamdulillah, meski belum meraih juara masuk tiga besar, namun masih bisa memperoleh juara terbaik harapan I dan harapan II terbaik Provinsi Jabar kategori GPM dan Neraca Pangan Terbaik tingkat Jabar pada 2025,” ungkap Ating, Senin (8/12/2025).
Ia menjelaskan, kegiatan yang didukung Badan Pangan Nasional (Bapanas), Pemerintah Provinsi Jabar, dan Pemerintah Kabupaten Kuningan ini terbukti berdampak signifikan dalam pemenuhan kebutuhan pangan masyarakat. Dukungan kuat juga datang dari Bupati Kuningan H. Dian Rachmat Yanuar, Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Pertanian Wahyu Hidayah, serta berbagai pihak terkait sehingga mendapat penilaian positif dari pemerintah provinsi maupun pusat.
“Kegiatan GPM ini dalam rangka menjaga stabilisasi pasokan dan harga pangan. Selain itu, salah satu upaya pengendalian inflasi serta menjelang HBKN Natal 2025 dan tahun baru 2026 seperti yang kita laksanakan di Desa Sembawa Kecamatan Jalaksana,” tambah Ating.
Ating menekankan, pangan merupakan kebutuhan pokok yang harus tersedia, mencukupi konsumsi masyarakat, merata, terjangkau, serta beragam, bergizi seimbang, aman, dan halal. Ia mengingatkan adanya tantangan serius akibat alih fungsi lahan pertanian.
“Lahan pertanian (sawah) sebagai tempat penghasil produksi terus berkurang (alih fungsi lahan) sementara daya dukung lahan juga turun, ini akan berdampak terhadap supply produksi pertanian turun sementara permintaan konsumsi naik sejalan dengan naiknya pertambahan penduduk,” ujarnya.
Menurut Ating, ada tiga komponen penting dalam pemenuhan kebutuhan pokok: ketersediaan pangan yang cukup dan merata, keterjangkauan pangan yang efektif dan efisien, serta konsumsi pangan yang beragam, bergizi seimbang, aman, dan halal. Ia menegaskan bahwa stabilisasi pasokan dan harga pangan menjadi salah satu kunci pengendalian inflasi nasional.
Sebagai pelaksana program SPHP, Diskatan Kuningan menjalankan berbagai kegiatan, di antaranya Gerakan Pangan Murah (GPM) untuk mengantisipasi maupun merespons gejolak harga pangan, serta Fasilitasi Distribusi Pangan (FDP). Upaya ini juga didukung dengan kegiatan pemantauan, pengumpulan, pengolahan, dan analisis data harga pangan untuk disampaikan kepada publik.
“Adapun tujuan GPM tersebut antara lain; menjaga stabilisasi pasokan dan harga pangan pokok, baik di tingkat produsen maupun konsumen. Meningkatkan keterjangkauan dan daya beli pangan pokok bagi masyarakat serta menyediakan bahan pangan pokok dengan harga terjangkau dan berkualitas bagi masyarakat atau konsumen,” pungkas Ating.
Bupati H. Dian Rachmat Yanuar, melalui Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kuningan Wahyu Hidayah, menilai gerakan pangan murah sebagai implementasi nyata dari visi Melesat (Maju, Empowering, Lestari, Agamis, dan Tangguh).
Ia menegaskan bahwa pembangunan daerah tidak hanya soal infrastruktur, tetapi juga memastikan kebutuhan dasar warga terpenuhi.
“Pemerintah yang kuat adalah selalu hadir ke dapur warga untuk memastikan tidak ada piring kosong dan tak ada keluarga gelisah karena harga melambung,” ujar Wahyu menyampaikan pesan Bupati.(Sul)



