Ekonomi & Bisnis

Kertajati Didorong Jadi Pusat Aviasi, Pertahanan dan Logistik Nasional

kacenews.id-MAJALENGKA-PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk (GMF) dan PT Bandarudara Internasional Jawa Barat (BIJB) memulai pembangunan tahap pertama Kertajati Aerospace Park di Bandara Internasional Jawa Barat, Kertajati, Senin (08/12/2025).

Groundbreaking dihadiri Menko Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono, Kepala Bappenas Rachmat Pambudy, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, Direktur Utama GMF Andi Fahrurrozi, dan Plt Direktur Utama BIJB Ronald H. Sinaga. Prosesi ini menandai dimulainya pembangunan kawasan yang ditargetkan menjadi pusat industri aviasi dan pertahanan.

Direktur Utama GMF, Andi Fahrurrozi, menjelaskan, tahap awal pembangunan difokuskan pada infrastruktur dasar dan konstruksi hanggar rotary wing. Pekerjaan meliputi pematangan lahan, akses jalan, serta jaringan utilitas seperti listrik, air, dan fiber optik.

Hanggar dirancang menampung beberapa helikopter kelas menengah dan ditargetkan beroperasi bertahap pada Q3–Q4 2026. Setelah fase awal, pengembangan akan dilanjutkan dengan pembangunan apron, taxiway, hanggar untuk pesawat fixed wing, fasilitas MRO engine dan component, manufaktur spare part, serta fasilitas pendukung lainnya.

Andi menyebut investasi tahap pertama berada di atas lima juta dolar AS. Plt Direktur BIJB, Ronald H. Sinaga, menyatakan pembangunan tahap awal menjadi momentum bagi Kertajati sebagai aerocity dan simpul ekonomi Jawa Barat.

Kehadiran GMF dinilai memperkuat peluang tumbuhnya kegiatan industri penerbangan berkelanjutan berbasis prinsip ESG. Rencana jangka panjang Aerospace Park mencakup pengembangan kawasan industri dirgantara, fasilitas manufaktur, pusat logistik, area pelatihan, dan fasilitas pendukung lain.

Seluruh pengembangan dilakukan bertahap setelah infrastruktur dasar dan hanggar utama beroperasi.

Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengapresiasi dukungan pemerintah pusat. Ia menyebut groundbreaking ini membuka babak baru bagi Jawa Barat dan mendorong Kertajati menjadi pusat haji dan umrah, pusat industri pertahanan, serta bagian dari kawasan ekonomi khusus.

Dedi juga menekankan pentingnya percepatan konektivitas, termasuk akses tol ke Patimban dan rencana jalur kereta api. Menko Agus Harimurti Yudhoyono menilai pembangunan kawasan aero industri ini sebagai langkah menghidupkan kembali Bandara Kertajati.

Menurutnya, Indonesia membutuhkan fasilitas MRO yang kuat untuk menjaga keamanan dan standar perawatan pesawat. Ia memastikan dukungan pemerintah dalam memperkuat infrastruktur dan konektivitas kawasan Kertajati sebagai pusat ekonomi baru.(Ta)

Back to top button