Kebangkitan Majalengka yang Patut Diapresiasi
Berikut Alasan Kenapa Bupati Eman Suherman Raih "Kabar Cirebon Awards 2025"
kacenews.id-MAJALENGKA-DI TENGAH dinamika pembangunan nasional yang kerap menghadirkan tantangan fluktuatif, Majalengka justru menunjukkan arah perjalanan yang berbeda, stabil, progresif dan berorientasi pada hasil nyata.
Serangkaian capaian yang diraih Kabupaten Majalengka sepanjang 2025 bukan hanya menunjukkan keberhasilan administratif semata, melainkan bukti bahwa daerah ini tengah mengalami kebangkitan yang terukur. Pertumbuhan ekonomi yang mencapai 6,38 persen, lebih tinggi dari rata-rata Jawa Barat, menjadi indikator kokohnya pondasi ekonomi daerah.
Ini menunjukkan kebijakan pembangunan yang berpihak pada penguatan sektor produktif, terutama UMKM, industri kreatif, dan sektor penopang lainnya. Stabilnya inflasi di angka 2,99 persen juga menjadi sinyal bahwa daya beli masyarakat terjaga dan sistem pengendalian harga berjalan efektif.
Namun, prestasi terbesar Majalengka tampak pada peningkatan kualitas manusianya. Dengan meraih IPM 72,37 dan menjadi yang tertinggi di Ciayumajakuning, Majalengka membuktikan bahwa investasi pembangunan tidak hanya berhenti pada fisik, tetapi menyentuh inti kesejahteraan: manusia.
Peningkatan ini terjadi di saat angka kemiskinan, pengangguran, dan stunting terus menurun—hasil yang jarang dicapai secara bersamaan oleh sebuah daerah.
Di balik capaian tersebut, program GASIK (Gerakan Startup Inovatif dan Kompetitif) layak mendapat sorotan lebih. GASIK tidak hanya menjadi ajang lahirnya pelaku usaha baru, tetapi juga menciptakan budaya inovasi di kalangan anak muda.
Program inkubasi, pembinaan, dan seleksi yang melibatkan ratusan pelaku usaha menjadikan GASIK sebagai salah satu model pemberdayaan UMKM berbasis digital yang berhasil memberikan dampak nyata. Tidak berlebihan jika Kabar Cirebon Award 2025 diberikan kepada Bupati Majalengka, H. Eman Suherman, atas kontribusinya sebagai Innovative Leader for Local Economic Empowerment.
Penghargaan itu bukan sekadar apresiasi personal, tetapi pengakuan bahwa arah pembangunan Majalengka benar-benar menyentuh kebutuhan masyarakat. Meski demikian, rangkaian prestasi ini tidak boleh membuat Majalengka puas diri.
Pembangunan harus tetap menjaga ritme dan konsistensi. Tantangan ke depan lebih kompleks—digitalisasi, transformasi ekonomi, dan kebutuhan SDM berkualitas akan terus berkembang. GASIK harus diperkuat, diperluas, dan menjadi motor inovasi yang lebih masif. Di sisi lain, indeks kesejahteraan sosial perlu terus dipertahankan agar tren penurunan kemiskinan, stunting, dan pengangguran tidak berhenti sebagai capaian sementara.
Majalengka telah membuktikan diri sebagai daerah yang mampu bekerja dengan orientasi masa depan. Maka, tugas selanjutnya adalah menjaga kecepatan, memperkuat kolaborasi, dan memastikan bahwa setiap kebijakan pembangunan benar-benar kembali kepada masyarakat.
GASIK telah membuka jalan, dan kini Majalengka berada pada momentum emas untuk melanjutkan lompatan pembangunan menuju daerah yang lebih inovatif, inklusif, dan berdaya saing tinggi.***





