Kondisi Tak Layak, Atap Bocor Retribusi Jalan Terus, PPH: Pak Wali Kota Tolong Benahi Pasar Harjamukti
kacenews.id-CIREBON-Pedagang Pasar Harjamukti (PPH) meminta kepada Wali Kota Cirebon agar membenahi atau merenovasi kondisi Pasar yang saat ini kondisinya memperihatinkan.
Melalui video yang diunggah di pesan WhatsApp, pedagang setempat menunjukkan kondisi fasilitas PPH Kota Cirebon yang tidak layak meski sudah rutin membayar retribusi.
Terlihat dalam video yang berdurasi kurang lebih 3 menit ini, memperlihatkan kondisi gang yang becek maupun atap yang rusak.
PPH Kota Cirebon mencurahkan hatinya melalui video tersebut usai tuntutannya tak segera ditindaklanjuti oleh pihak-pihak terkait.
“Pak Walikota, ini keadaan Pasar Harjamukti setelah hujan rintik-rintik. Mohon dilihat Pak keadaan Pasar Harjamukti,” ujar pedagang dalam video tersebut.
Ia menjelaskan, pedagang daging ayam pun hingga siang hari masih banyak atau tidak laku dikarenakan sepi pembeli.
“Kami mohon Bapak melihat keadaannya. Faktornya tidak lain daripada cuaca, lokasi tempat sudah hancur, dan pedagang liar yang diluaran menyebabkan harga daging ayam di dalam sangat hancur,” jelasnya.
Ia pun perihatin terhadap kondisi pedagang yang selalu membayar retribusi, namun kondisi Pasar memperihatinkan.
“Kami dari ikatan PPH (APPSI) menuntut kepada Pak Walikota untuk bisa memperbaiki situasi sarana dan prasarana. Kondisinya seperti ini Pak Wali, jam 9 pagi sudah tidak ada pengunjung. Apabila hujan besar, pedagang sangat rugi Pak Wali,” imbuhnya.
Sementara itu Ketua DPD Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) Kota Cirebon, Romy Arief Hidajat menambahkan bahwa pedagang di depan area Pasar pun harus di tertibkan karena merugikan pedagang yang telah membayar kios di dalam Pasar.
“Silahkan Perumda Pasar koordinasikan dengan Koperasi Pedagang Pasar (Koppas), jangan terkesan lepas tangan,” katanya.
Romy menilai, tarif retribusi terlalu tinggi dengan perbandingan faktor pelayanan dan fasilitas Perumda sebagai pengelola yang tidak berimbang.
“Tarif retribusi bukan hanya keamanan dan kebersihan (bila hanya untuk itu, tarif retribusi harus turun proporsional), namun termasuk fasilitas pendukung kenyamanan pedagang dan pembeli di area Pasar jalan berlubang tersebut,” ungkapnya.
Bilamana Perumda berdalih belum ada pengalihan Koppas, maka itu permasalahan yang harus diselesaikan Perumda dan Pemkot sendiri. “Jangan sampai pedagang yang dirugikan dilibatkan,” tegas Romy.(Jak)





