kacenews.id-CIREBON-Air laut naik atau rob terjadi di wilayah pantai Desa Mundupesisir Kacamatan Mundu Kabupaten Cirebon. Bahkan, hingga dua hari terjadi di desa tersebut.
Meski tak ada korban jiwa, namun membuat aktivitas terganggu. Terlebih, air laut yang mengandung unsur garam membuat korosi pada material yang ada di sekitarnya.
Kuwu Desa Mundupesisir, H Khaerun melalui Kasatgas, Arisandi, banjir rob yang terjadi sudah menjadi kejadian rutin tiap tahun. Bahkan, pernah satu pekan berturut-turut terjadi banjir rob. “Sepertinya masyarakat sudah terbiasa dengan banjir rob ini, meski demikian perlu adanya solusi terbaik,” kata Aris, Jumat (6/12/2025).
Aris menjelaskan, dalam satu tahun pasti terjadi banjir rob dengan ketinggian bervariasi dan kali ini hanya 30 centimeter, dengan rumah terdampak kisaran 200 unit. “Tentunya rumah yang di bibir pantai terkena imbas dari banjir rob,” jelasnya.
Masih dikatakan Aris, rob yang terjadi pada waktu yang tidak menentu seperti pagi maupun sore hari membuat warga khawatir pada kegiatan keseharian. Sehingga perlu adanya perhatian serius dari pihak terkait, salah satunya pembangunan tanggul sepanjang bibir pantai dengan panjang kisaran satu kilometer. “Air laut kalau sudah naik ke rumah warga, surutnya lama, lima sampai enam jam. Jika sudah surut, besoknya, naik naik dan terus terjadi seperti itu,” ceritanya.
Dirinya mengharapkan, ada perhatian serius dari pihak terkait, guna mencegah banjir rob di desa ini. “Terus terjadi banjir rob di desa ini sejak jaman dulu dan belum ada solusi terbaik. Maka alangkah baiknya, jika ada tanggul di sepanjang bibir pantai,” harap Aris.
Sementara melalui media sosial (medsos) instagram, BPBD Kota Cirebon menginformasikan peringatan dini banjir Pesisir (Rob) wilayah Pesisir Utara Jawa Barat (Jabar) berlaku 2 – 8 Juni 2025.
Dijelaskan, akibat adanya fenomena pasang maksimum air laut yang berpotensi meningkatkan ketinggian pasang air laut maksimum berupa banjir pesisir atau rob di wilayah Pesisir Utara Jabar.
Masyarakat Pesisir Pantai Utara Jabar dihimbau agar dapat mengantisipasi dampak tersebut. Puncak pasang maksimum terjadi pukul 15.00-19.00 WIB di wilayah Kabupaten Subang (Legonkulon, Sukasari), Kabupaten Indramayu (Kandanghaur, Pasekan, Indramayu), Kabupaten Cirebon (Losari, Mundu, Gebang), dan Kota Cirebon (Lemahwungkuk, Kejaksan, Kesambi)
Hal ini berdampak pada terganggunya aktivitas keseharian masyarakat dan transportasi di sekitar pelabuhan dan pesisir, seperti aktivitas bongkar muat di pelabuhan, aktivitas di pemukiman pesisir, serta perikanan darat.
Dihimbau untuk tetap waspada dan berhati-hati. Update informasi secara berkala melalui kanal resmi BMKG/BPBD, jika dalam keadaan darurat Segera hubungi 0811-227-117/112.(Pra/Jak)
