Kokoy Kurnaeti Juara II Nasional Kepala SLB Dedikatif
kacenews.id-KUNINGAN-Kepala SLB Negeri Taruna Mandiri, Kokoy Kurnaeti, meraih Juara II Nasional Anugerah GTK Hebat 2025 kategori Kepala SLB Dedikatif dan menerima penghargaan langsung dari Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto.
Penghargaan tersebut diberikan pada acara Anugerah GTK Hebat 2025 di Istora Senayan, Kamis (27/11/2025).
Kokoy berhasil menembus seleksi nasional setelah sebelumnya menjadi Juara I tingkat Provinsi Jawa Barat, bersaing dengan 13 kandidat kepala SLB dari berbagai daerah. Tahun ini, Anugerah GTK Hebat mengangkat tema “Guru Hebat, Indonesia Kuat”, yang menjadi dorongan bagi para pendidik untuk terus berinovasi dan memperkuat masa depan pendidikan.
“Alhamdulillah, kami mewakili Jabar untuk mengikuti seleksi tahapan berikutnya hingga menjadi juara II Kepala SLB Dedikatif tingkat nasional. Dalam presentasi dan wawancara, kami memaparkan program transformasi sekolah, Penguatan SLB Vokasional melalui Program Taruna Nagara (Ngahiji, Ngabakti, Ngajadi, Raharja). Hal ini merupakan sebuah inovasi untuk memperkuat peran SLB sebagai lembaga yang menyiapkan peserta didik berkebutuhan khusus menjadi mandiri, kreatif, produktif, tanpa membebani hidup pada orang lain,” tutur Kokoy, Senin (1/12/2025).
Momentum penghargaan yang disiarkan langsung TV One, INewsTV, dan kanal YouTube Ditjen Kemdikdasmen itu menjadi kebanggaan bagi masyarakat Jawa Barat, khususnya Kabupaten Kuningan. Prestasi tersebut tidak hanya mengharumkan nama sekolah, tetapi juga menunjukkan bahwa pemimpin perempuan dengan disabilitas dapat berada di garis depan dalam memajukan pendidikan nasional. Kokoy bahkan mendapat Lencana Kehormatan yang disematkan langsung Presiden Prabowo Subianto.
Selain penghargaan, Kokoy juga menyerahkan Batik Muning Cerme, karya guru dan siswa tunarungu SLBN Taruna Mandiri kepada Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Abdul Mu’ti. Batik tersebut menjadi simbol bahwa pendidikan vokasional di SLB mampu menghasilkan karya seni berkualitas yang layak tampil di tingkat nasional.
Selama memimpin SLBN Taruna Mandiri, Kokoy dikenal sebagai pemimpin yang hangat, rendah hati, dan konsisten berinovasi. Meski merupakan penyandang disabilitas netra, ia mampu mengungguli peserta non-disabilitas dari berbagai provinsi di Indonesia. Di bawah kepemimpinannya, sekolah berkembang menjadi SLB rujukan dengan layanan unggulan mulai dari vokasional yang berdampak, program kemandirian berbasis komunitas, hingga pelatihan berkelanjutan bagi guru.
Sekolah juga membangun pusat intervensi awal bagi siswa berkebutuhan khusus dan menjalin kolaborasi dengan pemerintah, dunia usaha, hingga lembaga internasional. Di antaranya kerja sama dengan Prof. Masataka Kizuka dari Kyoto Prefectural University of Medicine, serta kunjungan Ukai Saito, CEO Tasuc Corporation, yang tertarik dengan program vokasional SLBN Taruna Mandiri.
“Alhamdulillah, peraih prestasi sebagai juara II nasional bukan hanya kebanggaan pribadi, tetapi menjadi cermin bahwa semangat, keyakinan, dan inovasi mampu melampaui keterbatasan apa pun. Perjalanannya menunjukkan bahwa pendidikan SLB bukan berada di barisan belakang, melainkan berdiri sejajar sebagai lokomotif perubahan sehingga dapat mengharumkan nama baik bagi Provinsi Jawa Barat,” pungkas Kokoy.(Sul)