Bupati Rotasi 27 Kepala Puskesmas, Enam Pejabat Fungsional Dipromosikan
BERDASARKAN Keputusan Bupati Kuningan Nomor 800.1.3.3/KPTS.1290-BKPSDM/2025, berikut 21 kepala puskesmas yang dirotasi: Bambang Arisyahyanto (Pasawahan Mandirancan), H. Saepudin (Selajambe), H. Ceser Mahpud (Darma), Hj. Iar Sugiarti (Kalimanggis), Ilah Lilahsah (Cipicung), Iin Arnita (Kramatmulya), Asep Nandang Hendarsyah (Cilimus), Andri Sentanu (Cigandamekar), Hj. Yati Rochdiyawati Hadiyat (Sukamulya), Hj. Sri Widawati (Sindangagung), H. Abik Basyiar (Windusengkahan), Hj. Dian Mardiani (Cihaur), H. Andy Supriady (Cidahu), Yudi Supriadi (Cibingbin), Tita Ritawati (Japara), Sri Widiastuti (Nusaherang), Ina Listiana (Kuningan), Asikin (Garawangi), Hj. Wiwiek Dewi Savitri (Mekarwangi), Husen Nurjamin (Karangkancana) dan Yuyu Yuningsih (Ciwaru).
Adapun enam pejabat fungsional yang dipromosikan menjadi Kepala UPTD Puskesmas adalah:
Agus Junaedi (Pasawahan), Vini Drismayani (Lamepayung), Hj. Fuziaty (Cibeureum), Hj. Neti Kurniasih (Ciniru), H. Dayat Sudrajat (Manggari) dan Ika Sriwantika (Pancalang).
kacenews.id-KUNINGAN-Pemerintah Kabupaten Kuningan melakukan rotasi besar-besaran di sektor pelayanan kesehatan primer. Sebanyak 27 Kepala Puskesmas dimutasi, terdiri dari 21 kepala UPTD yang dirotasi antar-unit dan enam pejabat fungsional yang mendapat promosi untuk mengisi kekosongan jabatan.
Pelantikan dan serah terima jabatan berlangsung di Aula Balai Desa Mekarsari, Kecamatan Maleber, Selasa (25/11/2025), bukan di pendopo atau hotel seperti biasanya. Bupati Kuningan, H. Dian Rachmat Yanuar, menyatakan bahwa penugasan baru ini menjadi momentum penting bagi para kepala puskesmas.
Ia menekankan agar para pejabat mampu memberikan layanan kesehatan terbaik tanpa membeda-bedakan pasien. “Masyarakat ingin mendapat pelayanan terbaik saat datang ke puskesmas. Saya berharap alih tugas dan tambahan tugas ini dapat mendorong transformasi pelayanan kesehatan di Kabupaten Kuningan,” ujarnya.
Bupati juga menyoroti status Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) yang kini melekat pada seluruh puskesmas, sehingga unit layanan memiliki fleksibilitas dalam pengelolaan. Inovasi dan kreativitas diperlukan agar peningkatan kualitas layanan berdampak pada kesejahteraan tenaga kesehatan.(Ya)





