Ayumajakuning

Lima Manfaat Mematikan Lampu Saat Tidur Ditinjau dari Sains Islam

Oleh: Okta Efriyadi, S.Pd
Guru MTsN 12 Cirebon
Kualitas tidur merupakan salah satu faktor penting dalam menjaga kesehatan tubuh dan keseimbangan mental manusia. Islam sebagai agama yang sempurna tidak hanya memberikan pedoman ibadah spiritual, tetapi juga ajaran hidup sehat yang sejalan dengan temuan sains modern. Salah satunya adalah anjuran tidur dalam keadaan lampu dimatikan. Beberapa riwayat menunjukkan bahwa Rasulullah Salallahu Alaihi Wassalam menganjurkan umatnya untuk mematikan lampu pada saat akan tidur. Dalam sebuah hadis riwayat Imam al-Bukhari dari Jabir bin Abdillah, Rasulullah Salallahu Alaihi Wassalam bersabda: “Padamkanlah lampu-lampu kalian ketika hendak tidur…” *(HR. al-Bukhari)
Pesan ini mengandung hikmah mendalam, yang baru banyak dibuktikan oleh penelitian sains modern di bidang kesehatan tidur, hormon, dan pencegahan penyakit. Artikel ini membahas lima manfaat mematikan lampu saat tidur ditinjau dari perspektif Sains Islam dan Penelitian Modern.
Manfaat yang pertama yaitu meningkatkan produksi hormon melatonin. Salah satu manfaat terbesar tidur tanpa cahaya adalah meningkatnya produksi hormon melatonin, yaitu hormon yang berfungsi mengatur siklus tidur dan berperan sebagai antioksidan kuat bagi tubuh. Cahaya, terutama cahaya biru (blue light) dari lampu LED, ponsel, dan televisi dapat menghambat produksi melatonin. Menurut penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Pineal Research (2023), paparan cahaya saat tidur menurunkan sekresi melatonin dan mengganggu ritme sirkadian tubuh². Ritme sirkadian adalah jam biologis yang mengatur metabolisme, tekanan darah, hormon, hingga suasana hati. Islam sangat menekankan pola hidup yang seimbang dan tidak merusak tubuh, sebagaimana firman Allah SWT: “…dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan…” (QS. al-Baqarah: 195). Dengan mematikan lampu, tubuh berada dalam kondisi ideal untuk memproduksi melatonin, sehingga kualitas tidur meningkat dan fungsi biologis tubuh lebih optimal.
Manfaat yang kedua untuk mengurangi risiko obesitas dan gangguan metabolic. Penelitian dari Endocrine Society (2022) menyebutkan bahwa tidur dengan lampu menyala meningkatkan risiko obesitas, diabetes tipe 2, dan sindrom metabolik akibat gangguan hormon yang mengatur nafsu makan dan pemrosesan glukosa. Hormon yang terganggu akibat cahaya berlebihan antara lain: Hormon melatonin berfungsi untuk mengatur tidur & pembakar lemak jika terganggu maka akan Memicu peningkatan berat badan. Fungsi hormon leptin yaitu untuk mengatur rasa kenyang, jika terganggu maka nafsu makan meningkat berlebih, dan yang ketiga hormon Ghrelin yang berfungsi untuk merangsang rasa lapar, jika terganggu maka akan Lebih sering lapar saat malam.
Islam sangat menekankan keseimbangan dalam menjaga kesehatan fisik: “Sesungguhnya badanmu punya hak atasmu.” *(HR. al-Bukhari). Tidur tanpa cahaya adalah bentuk ikhtiar menjaga kesehatan metabolik sesuai tuntunan Islam.
Manfaat yang ketiga yaitu melindungi mata dan sistem saraf. Tidur dengan cahaya membuat mata tetap menerima rangsangan meski kelopak tertutup. Hal ini menimbulkan stres pada saraf mata dan meningkatkan risiko kelelahan visual, sakit kepala, dan penurunan fungsi saraf optik. Sebuah studi dari Nature Human Behaviour (2024) menemukan bahwa paparan cahaya saat tidur berdampak pada hiperaktivitas saraf dan berpotensi mempengaruhi kesehatan otak di masa depan. Allah menciptakan malam sebagai waktu istirahat total, termasuk bagi indera penglihatan: “Dan Kami jadikan malam sebagai pakaian (penutup).” (QS. An-Naba: 10)⁷ Ayat ini menggambarkan fungsi malam sebagai penutup dari cahaya, sehingga kondisi gelap merupakan keadaan alami yang diperlukan oleh tubuh.
Manfaat yang keempat yaitu mencegah gangguanpPsikologis dan stres. Tidur dengan lampu menyala dikaitkan dengan peningkatan risiko kecemasan, stres, dan depresi. Cahaya yang mengganggu siklus tidur membuat otak gagal memasuki tahap deep sleep, yaitu fase tidur dalam yang berperan penting pada stabilitas emosi. Penelitian dari Sleep Medicine Reviews (2023) menunjukkan bahwa individu yang tidur dalam gelap lebih jarang memiliki gejala stres kronis dan tingkat kecemasan lebih rendah. Dalam Islam, tidur malam adalah salah satu sarana memulihkan ketenangan jiwa: “Dialah yang menjadikan malam bagimu sebagai pakaian dan tidur sebagai istirahat…” (QS. Al-Furqan: 47) Ketika tidur sesuai fitrah penciptaan malam, kesehatan psikologis pun lebih terjaga.
Manfaat yang terakhir yaitu untuk menjaga keamanan rumah dan mencegah kebakaran. Hadist Nabi Sallallahu Alaihi Wassalam menganjurkan mematikan lampu di masa lampu minyak agar tidak menimbulkan kebakaran. Meskipun teknologi modern telah berubah, risiko korsleting listrik atau hubungan arus pendek tetap ada. Rasulullah Sallallahu Alaihi Wassalam bersabda: “Tutuplah pintu-pintu, matikan lampu, karena setan tidak membuka pintu yang tertutup…” *(HR. al-Bukhari).
Sisi keamanan ini sejalan dengan prinsip hifzun-nafs (menjaga jiwa), salah satu tujuan utama syariat Islam (maqasid asy-syariah). Dalam perspektif modern, mematikan lampu juga menghemat listrik dan menjaga lingkungan, sebagaimana perintah Allah agar tidak boros: “Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara setan.” (QS. Al-Isra: 27)¹¹
Mematikan lampu saat tidur merupakan amalan sederhana namun kaya manfaat, baik dari sudut kesehatan modern maupun Sains Islam. Lima manfaat utamanya: Meningkatkan hormon melatonin dan kualitas tidur. Mengurangi risiko obesitas dan gangguan metabolic, Melindungi mata dan sistem saraf, Melindungi mata dan tress saraf, Mengurangi tress dan menjaga kesehatan mental, dan Menjaga keamanan rumah dan menghindari pemborosan energi
Ternyata, apa yang dianjurkan Rasulullah Salallahu Alaihi Wassalam sejak 1400 tahun lalu kini terbukti secara ilmiah. Maka mematikan lampu bukan hanya kebiasaan rumah tangga, tetapi bagian dari mengamalkan sunnah sekaligus menjaga kesehatan.***

Related Articles

Back to top button