Menteri Kebudayaan RI Resmikan Museum Gedung Pusaka Keraton Kanoman
“MUSEUM harus dihargai sebagai ruang edukasi, budaya maupun ruang peradaban. Museum yang terregistrasi ada sekitar 500, kita ingin kedepan ada lebih dari 1.000 museum di Indonesia,” tutur Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, Fadli Zon
kacenews.id-CIREBON-Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, Fadli Zon meresmikan Ruang Pameran Tetap Museum Gedung Pusaka Keraton Kanoman, Senin (17/11/2025).
Fadli Zon yang tiba di Keraton Kanoman sekitar pukul 13.45 WIB, langsung disambut pihak Keraton dan tari-tarian penyambutan.
Fadli Zon mengatakan, hal ini merupakan bagian upaya untuk merevitalisasi dan meningkatkan standar museum yang ada di seluruh Indonesia.
“PR kita masih banyak, ini baru salah satu. Pasti banyak yang harus direvitalisasi, tentunya satu persatu,” ujarnya.
Menurut Fadli Zon, museum bukanlah tempat sekedar penyimpanan artefak. Akan tetapi, museum menyimpan benda-benda sejarah yang merupakan bagian dari perjalanan budaya maupun peradaban yang akan menjadi pusat informasi maupun edukasi untuk generasi sekarang maupun yang akan datang.
“Museum harus dihargai sebagai ruang edukasi, budaya maupun ruang peradaban. Museum yang terregistrasi ada sekitar 500, kita ingin kedepan ada lebih dari 1.000 museum di Indonesia,” tuturnya.
Fadli Zon pun mengapresiasi kepada Pemerintah Kota Cirebon, Keraton Kanoman, serta seluruh pihak yang berperan dalam proses pendirian museum tersebut. Ia menegaskan bahwa Cirebon merupakan salah satu pusat kebudayaan penting di Nusantara yang harus terus dirawat dan diperkuat nilai historisnya.
Wali Kota Cirebon, Effendi Edo, juga menyampaikan bahwa keberadaan Museum Benda Pusaka ini diharapkan dapat menjadi daya tarik wisata budaya baru serta media pembelajaran mengenai sejarah Cirebon dan perkembangan tradisi keraton.
Pada kesempatan itu pula, Dandim 0614/Kota Cirebon, Letkol Arm Drajat Santoso menyampaikan bahwa dukungan TNI terhadap upaya pelestarian budaya merupakan bagian dari tugas menjaga stabilitas dan identitas bangsa.
“Kami sangat mengapresiasi hadirnya Museum Benda Pusaka di lingkungan Keraton Kanoman. Ini bukan sekadar bangunan, tetapi ruang penting untuk merawat sejarah, budaya, dan jati diri masyarakat Cirebon. TNI akan selalu mendukung langkah-langkah pelestarian budaya karena hal ini berkaitan erat dengan ketahanan nasional,” katanya.
Dandim juga menegaskan bahwa sinergi antara pemerintah daerah, keraton, dan seluruh unsur Forkopimda menjadi kunci keberhasilan dalam menjaga kelestarian warisan budaya di Kota Cirebon.
“Sinergi seluruh pihak harus terus dijaga. Kami berharap museum ini menjadi pusat edukasi dan kebanggaan bagi masyarakat, sekaligus menarik minat wisatawan untuk lebih mengenal budaya Cirebon,” tambahnya.
Kegiatan tersebut turut dihadiri jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kota Cirebon, tokoh adat, pihak Keraton Kanoman, serta perwakilan berbagai instansi terkait lainnya.
Kehadiran unsur pemerintahan dan tokoh masyarakat menunjukkan komitmen bersama dalam mendorong pelestarian budaya lokal.
Dalam museum, terdapat puluhan bahkan ratusan benda-benda bersejarah seperti Kereta Paksi Naga Liman original (kereta kebesaran Sultan Kanoman dibuat tahun 1350 Saka Jawa atau tahun 1428 M atas pemrakarsa Pangeran Losari), tombak, dan benda-benda bersejarah lainnya.(Jak)





