Ayumajakuning

Distribusi Air di MT Rendeng Lancar, Lumpur Saluran Induk Rentang Cipelang Dibersihkan

“Ini adalah agenda rutin tahunan sebagai upaya pemeliharaan Bendung Rentang dan dua Saluran Induk masing–masing, Sindupraja serta Cipelang. Sedimen yang kini mengendap di kantong lumpur sekarang waktunya dibersihkan, ini sebagai upaya pembilasan sedimentasi lumpur,” ungkap Dadi.
Sedimentasi lumpur saat ini cukup tinggi mencapai 50 hingga 60 cm terlebih dikantong lumpur lebih tinggi lagi.

kacenews.id-MAJALENGKA-Dua Saluran Induk (SI) dari Bendung Rentang, Cipelang dan Sindupraja yang airnya dipergunakan mengairi areal sawah di Indramayu dan Cirebon mulai dilakukan pengeringan, Minggu (16/11/2025) hingga dua minggu ke depan atau hingga 30 November 2025.
Menurut pengelola Bendung Rentang di Jatitujuh, Dadi Supriyadi, pengeringan dilakukan untuk membersihkan kantong–kantong lumpur agar pada Musim Tanam (MT) Rendeng atau MT I, air tidak membawa lumpur ke wilayah hilir sehingga distribusi air lebih lancar. Bahkan, Bendung Rentang juga siap menampung air.
“Ini adalah agenda rutin tahunan sebagai upaya pemeliharaan Bendung Rentang dan dua Saluran Induk masing–masing, Sindupraja serta Cipelang. Sedimen yang kini mengendap di kantong lumpur sekarang waktunya dibersihkan, ini sebagai upaya pembilasan sedimentasi lumpur,” ungkap Dadi.
Sedimentasi lumpur saat ini cukup tinggi mencapai 50 hingga 60 cm terlebih dikantong lumpur lebih tinggi lagi.
Menurut Dadi, pengeringan dilakukan dipertengahan November karena wilayah Inderamayu dan Cirebon sudah selesai masa panen, sehingga sementara ini tidak membutuhkan suplai air, apalagi sekarang ini menghadapi MT I. Wilayah Indramayu dan Cirebon yang mendapat pasokan air dari Bendung Rentang di Jatitujuh berdasarkan jadwal yang telah disusun di BBWS baru akan mulai garap lahan pada 1 Desember mendatang.
Untuk menghadapi MT I, menurut Dadi, posisi air Bendung Rentang bisa memenuhi kebutuhan petani terlebih suplai air dari Jatigede selama ini mencukupi.
Posisi air Bendung Rentang pada Minggu (16/11/2023) pukul 13.00 WIB tingkat elevasi 22,49 meter di atas permukaan laut (MDPL) serta tinggi muka air 4,40 m serta total debit air mencapai 113,96/detik, dan air dikembalikan ke Sungai Cimanuk.
“Biasanya air tersebut disuplai untuk dua saluran, SI Cipelang dan SI Sindupraja sisanya ke Cimanuk, namun berhubung sekarang sedang dilakukan pemeliharaan maka air seluruhnya dikembalikan ke Cimanuk,” kata Dadi.
Disampaikan Dadi, sejak adanya Bendung Jatigede kondisi air Bendung Rentang relatif stabil, bahkan ketika musim penghujan air yang masuk bertambah karena disuplai dari sejumlah sungai yang masuk ke Cimanuk, seperti halnya dari Cilutung, Cijurey serta sejumlah Sungai lainnya yang bermuara ke Cilutung kemudian Cilurtung bermuara ke Cimanukl.
“Ketika memasuki musim penghujan terlebih puncak musim penghujan kami terus berkoordinasi dengan pihak Jatigede mewaspadai volume air,” katanya.
Mencari ikan
Sementara pengeringan bendungan dimanfaatkan ratusan warga dari berbagai daerah untuk berburu ikan di dua Saluran Induk Sindupraja dan Cipelang. Mencari ikan disaat pengeringan menjadi tradisi tahunan bagi warga Majalengka sebagian Sumedang, Indramayu.
Musim pengeringan selalu dinanti masyarakat. Bahkan, sepekan sebelum pelaksanaan, informasi pengeringan cepat menyebar dari mulut ke mulut, termasuk media sosial. Masyarakat yang mengetahui saling mengajak untuk mencari ikan atau sekedar menyaksikan ramainya mencari ikan serta saat pulang membeli ikan tangkapan para pembiru ikan.
Warga datang mencari ikan dengan peralatan tradisional, ada yang menggunakan jaring kecil, heurap, atau hanya sair.
Agus asal Ujungjaya Sumedang misalnya, dia datang rombongan dengan sejumlah teman dan sahabatnya menggunakan mobil pribadi.
“Saya setiap tahun pasti datang bersama rombongan saat Bendung Rentang, kami pake mobil, sengaja untuk mencario ikan, ini kesenangan saja ya, tapi ya Alhamdulilah dapat ikan cukup banyak, ada ikan tawes lawak , gurami juga ada malahan,” ungkap Agus yang mengaku ikan tangkapannya sebagian dikonsumsi dan sisanya dijual ke tetangga dengan alasan terlalu banyak.
Rastim warga Indramayu memperoleh ikan ukuran besar–besar hingga satu karung penuh. Dia menangkap ikan dengan jaring sehingga perolehan lebih cepat dan beragam jenis ikan serta ukuran. “Tahun sekarang ikannya banyak, gede-gede lagi,” ungkap Rastim.
Sedangkan Suardi, Markida dan Iis datang ke Bendung Rentang untuk liburan sambil menyaksikan ratusan orang menangkap ikan. Ketika pulang merekapun membeli ikan tangkapan warga.(Tat)

Related Articles

Back to top button