Ayumajakuning

Ayah, Filsuf Kehidupan Dalam Keseharian

kacenews.id-KUNINGAN-DI beranda teras pendopo yang teduh, deretan kursi tampak tertata rapi. Para tamu, sebagian datang bersama keluarga, mengikuti heningnya suasana peringatan Hari Ayah Nasional perdana yang digelar Pemerintah Kabupaten Kuningan, Jumat (14/11/2025).

Di antara riuh kecil anak-anak yang memeluk ayah mereka, Bupati Kuningan H. Dian Rachmat Yanuar berdiri dengan suara yang pelan namun tegas. Bagi Dian, sosok ayah selalu hadir sebagai “filsuf kehidupan” bukan melalui petuah panjang, tetapi lewat tindakan sehari-hari.

“Ayah tidak selalu mengajarkan dengan kata, tetapi dengan cara, keteladanan, kedisiplinan, dan rasa tanggung jawab,” ujarnya.

Kata-katanya menyeruak ke tengah hadirin yang tampak terdiam menyimak, seolah masing-masing tengah memanggil wajah ayah dalam ingatan mereka. Bupati menggambarkan ayah sebagai penjaga keseimbangan antara kasih dan logika, figur yang menempa karakter anak, sekaligus benteng pertama yang menjaga kuatnya pondasi keluarga.

Ia mengajak para ayah di Kuningan tidak hanya hadir sebagai pencari nafkah, tetapi juga sebagai pendamping emosional dan spiritual bagi anak-anaknya. “Selamat Hari Ayah Nasional untuk seluruh ayah hebat di Kabupaten Kuningan. Doa dan pengorbanan mereka adalah pondasi yang membentuk masa depan,” kata Dian.

Peringatan yang mengusung tema “Kasih Ayah Sepanjang Jalan, Inspirasi Tanpa Batas” ini menghadirkan dua narasumber, Miftahli dan Muhammad Ifan Fauzi, yang berbagi kisah tentang peran ayah dalam keluarga modern.

Suasana berlangsung khidmat, penuh dialog tentang nilai, keteguhan, dan pelajaran yang diwariskan seorang ayah bahkan tanpa satu kalimat pun. Hadir dalam acara tersebut wakil bupati dan suami, Forkopimda, sekda, ketua DWP, pimpinan perangkat daerah, camat, para rektor, organisasi keagamaan, jajaran DPPKBP3A, hingga para penggerak ketahanan keluarga.

Semuanya menyatu dalam satu ruang refleksi yang sama, menempatkan ayah sebagai figur yang sering bekerja dalam diam, namun berdampak besar.

Ketua TP PKK Kabupaten Kuningan, Hj. Ela Helayati, menambahkan bahwa peran ayah menjadi fondasi dalam membangun karakter keluarga. “Pembangunan daerah tidak hanya soal infrastruktur. Ia dimulai dari ketahanan keluarga. Ayah memiliki peran besar dalam pengasuhan dan pengambilan keputusan,” ucapnya.

Ia berharap setiap ayah diberi kesehatan dan kekuatan untuk menjalankan tugas mulia itu.
Kepala DPPKBP3A, H. Deniawan, juga menjelaskan berbagai program penguatan keluarga yang sedang berjalan. Di antaranya Genting (Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting), Tasmaya (Taman Asuh Sayang Anak), serta Gati (Gerakan Ayah Teladan Indonesia) yang mendorong peran aktif ayah dalam pendidikan karakter.

Ada pula Sidaya, program pemberdayaan lansia agar tetap bahagia dan menjadi teladan generasi muda. “Momentum Hari Ayah Nasional ini memperkuat kembali posisi ayah sebagai pilar penting dalam keluarga yang sejahtera dan berdaya saing,” tutupnya.

Di akhir acara, beberapa peserta tampak saling berpelukan, ayah dengan anaknya, ayah dengan istrinya. Tidak ada seremonial berlebihan. Hanya suasana hangat dan rasa syukur atas sosok yang sering tak meminta pujian, namun selalu ada ketika keluarga membutuhkan, seorang ayah.(Sul)

Related Articles

Back to top button