Angin Kencang Landa Ligung, Empat Atap Rumah Kost Hancur
kacenews.id-MAJALENGKA-Angin kencang landa Kecamatan Ligung, Kiiit kos di Desa Ligung Lor, Kecamatan Ligung rusak parah akibat atapnya hancur tersapu angin, Selasa (4/11/2025) malam.
Tidak ada korvan jiwa pada musibah tersebut, para pemilik rumah segera menyelamatkan diri ke tempat yang lebih aman.
Tati pemilik kos menyebutkan, angin kencang yang merusak 4 atap kamar kosnya terjadi sekitar pukul 18.00 WIB, setelah terjadi hujan deras disertai kilatan petir yang terus bersahutan.
“Angin langsung besar setelah awan cukup gelap, semua atap yang terbuat dari alumunium terbang tersapu angin, barang di dalam kamar ikut rusak karena derasnya hujan sehingga plapon dan lagit- langit ruangan ambruk,” ungkap Tati sambil menunjuk karus yang basah serta beberapa perabotan rumah tangga ikut rusak.
Camat Ligung Abdul Goni mengatakan akibat bencana angin kencang yang melanda wilayahnya, ada tiga rumah yang rusak atapnya tersapu angin serta satu rumah kost. Selain itu sejumlah pepohonan tumbang menghalangi jalan, itu diantaranya terjadi di Blok Bagung, Desa Ligung.
“Pohon tumbang ada yang menghalangi jalan antara Jatiwangi – Ligung, jalan sempat terputus karena terhalang pohon,” ungkap Abdul Goni yang mengaku langsung berkoordinasi dengan BPBD, Kepolisian dan TNI untuk mengevakuasi pohon tumbang agar lalulintas kembali lancar.
Sehari sebelumnya Senin (03/11/2025) pukul 16.00 WIB sebuah jembatan di atas Sungasi Ciaksarung tepatnya di Blok Dukuh Domba, Desa Liangjulang, Kecamatan Kadipaten ambruk akibat derasnya air sungai. Jembatan yang memiliki panjang 6 meter, lebar 1,5 meter, dan tinggi 1 meter tersebut dibangun pada tahun 2013 .
Kapolsek Kadipaten Polres Majalengka Polda Jabar, Ajun Komisaris Polisi Budi Wardana, bersama unsur Muspika Kecamatan Kadipaten melaksanakan monitoring dan koordinasi terkait robohnya jembatan penghubung antara Blok Dukuh Domba Desa Liangjulang dan Blok Sawala Desa Kadipaten, pada Selasa (4/11/2025).
Kapolsek Kadipaten menyebutkan, dugaan sementara, jembatan tersebut roboh akibat erosi pada tanah penyangga yang disebabkan oleh arus deras Sungai Cikasarung pasca hujan lebat pada hari Senin (3/11/2025) pukul 16.00 WIB hingga 20.30 WIB.
“Kondisi tersebut menyebabkan struktur jembatan menjadi tidak stabil hingga akhirnya ambruk. Jembatan ini merupakan jalur vital yang sehari-hari digunakan masyarakat kedua desa untuk beraktivitas.” ungkap Kapolsek.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Majalengka Agus Tamim mengatakan selama Tahun 2025 atau hingga asal November sekarang, pihaknya mencatat ada 195 kejadian bencana alam.
Kejadian bencana alam kebanyakan terjadi di wilayah Selatan Majalengka, seperti Lemahsugih, Cingambul, Bangtarujeg, Malausma yang topografinya pegunungan dan Lembah. Sedangkan wilayah Majalengka bagian Utara bencana alam didopminasi oleh banjur dan angin kencang.
“Memasuki musim penghujan sekarang, kami, BPBD Majalengka akan memperkuat sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat melalui program kesiapsiagaan berbasis desa. Masyarakat menjadi subjek utama dalam mitigasi bencana,” ungkap Agus.
Siaga bencana
Sementara itu menghadapi potensi bencana alam di musim penghujan, Polres Majalengka menggelar Apel Siaga Tanggap Bencana Tahun 2025 di halaman Mapolres Majalengka, pada Rabu (05/11/2025). Kegiatan ini diikuti oleh jajaran TNI, BPBD, Basarnas, Damkar, PMI, serta unsur pemerintah daerah dan organisasi relawan kebencanaan.
Bupati Majalengka Eman Suherman dampingi oleh Kapolres Majalengka Ajun Komisaris Besar Polisi Willy Andrian menegaskan pentingnya kesiapsiagaan seluruh elemen masyarakat dalam menghadapi potensi bencana seperti banjir, tanah longsor, dan angin puting beliung yang kerap terjadi di wilayah Majalengka.
“Apel siaga ini merupakan bentuk sinergi lintas sektor dalam upaya mitigasi bencana. Kita harus siap siaga, baik dari segi personel, peralatan, maupun koordinasi, agar dapat memberikan pertolongan cepat dan tepat kepada masyarakat,” ujar Kapolres.
Dalam kegiatan tersebut, dilakukan pula pengecekan sarana dan prasarana penanggulangan bencana, mulai dari kendaraan operasional, perahu karet, hingga peralatan evakuasi. Hal ini bertujuan memastikan seluruh perlengkapan dalam kondisi siap digunakan kapan pun dibutuhkan.(Ta)





