Dianggap Tidak Penting, Para Guru di Majalengka Tolak Pembelian Kalender 2026
kacenews.id-MAJALENGKA-Sejumlah guru di Majalengka mempertanyakan penjualan kalender 2026 seharga Rp 30.000 yang dilakukan PGRI kepada guru-guru mulai SD hingga SMK yang dinilai kurang bermanfaat bagi guru dan tidak jelas peruntukan hasil penjualannya.
Beberapa guru mengatakan, kalender tahunan dijaman serba mudah ini jarang dibutuhkan dengan alasan hari dan tanggal sudah tertera setiap ganti hari di telpon seluler masing – masing. Semua guru memiliki android dan disana waktu hingga tanggal lengkap tertera, bahkan jika ingin melihat kalender tahun kapanpun bisa.
“Kami semua guru dikirim link untuk mengisi pesanan kalender, di sana sudah tertera daftar sekolah dan nominal yang harus disetor setiap sekolah, sehingga guru wajib membayar,” ungkap salah seorang guru.
Guru lainnya disebuah SMP mempertanyakan peruntukan hasil penjualan kalender tersebut, karena menurutnya setiap tahun semua guru telah mengeluarkan iuran masing – masing sebesar Rp 6.000 per bulan, serta manakala ada kegiatan HUT PGRI gurupun dipungut iuran seminggu sebelum hari H, sementara kegatannya hanya upacara dan jalan santai.
“Sekarang kan sudah lama juga tidak penah ada kegiatan olah raga lainnya seperti volley antar kecamatan atau kegiatan lain menjelang HUT PGRI, jadi uang untuk apa juga,” katanya.
Ketua PGRI Kabupaten Majalengka Dartum mengungkapkan, penjualan kalender tidak ada salahnya dilakukan kepada anggota karena hasil penjualannya untuk kegiatan PGRI. Pihaknya juga tidak memaksa anggota untuk membeli, namun harus jelas alasan keberatan. Sebaliknya jika ada guru yang kekurangan maka PGRI akan membantunya.
“Tidak salah PGRI jual kalender kepada anggota, kalau ada anggota yang keberatan silahkan datang langsung ke saya kenapa keberatan. Dana hasil penjualan akan dipertanggungjawabkan untuk legiatan PGRI ,” ungkapnya.
Soal dana iuran PGRI yang dipungut dari guru – guru menurut Dartum, dana tersebut tidak sepenuhnya dikelola PGRI Kabupaten atau kecamatan. Dana hasil iuran bulanan dari anggota PGRI sebagian dikelola PGRI kecamatan, kabupaten, sebagian disetor ke PGRI Provinsi dan PGRI Pusat.
PGRI menurut Dartum terus berjuang untuk guru – guru hasil perjuangannya diantaranya saja adalah terbitnya sertifikasi guru, adanya PPPK untuk guru dan sebagainya.
Dartum kembali mengatakan, penjualan Kalender hanya himbauan, jika keberatan diperblehkan tidak membeli dan jikapun ada guru yang akan keluar dari keanggotaan di PGRI dipersilahkan..(Tat)





