Data BPS 2025: Kuningan Lepas Predikat Termiskin
kacenews.id-KUNINGAN-Kabupaten Kuningan berhasil keluar dari daftar daerah termiskin di Jawa Barat. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2025, jumlah penduduk miskin di Kuningan menurun drastis menjadi 119,67 ribu jiwa pada Maret 2025.
Capaian ini menjadi yang terendah dalam beberapa tahun terakhir dan menandai keberhasilan pemerintah daerah dalam upaya menekan angka kemiskinan.
Kepala BPS Kabupaten Kuningan, Urif Sugeng Santoso, mengungkapkan penurunan signifikan tersebut merupakan hasil kerja keras bersama antara pemerintah, masyarakat, dan berbagai pihak lainnya.
“Menurunnya angka kemiskinan di Kabupaten Kuningan menandai sebuah pencapaian luar biasa, terutama jika dibandingkan dengan data dari tahun-tahun sebelumnya yang menunjukkan angka cukup tinggi,” ujar Urif, Selasa (4/11/2025).
Ia menjelaskan, pada Maret 2024 jumlah penduduk miskin tercatat sebanyak 131,83 ribu jiwa, sehingga dalam setahun turun sekitar 12,16 ribu jiwa. Jika dibandingkan dengan Maret 2023, penurunannya bahkan mencapai 14,21 ribu jiwa.
Tak hanya dari sisi jumlah, persentase kemiskinan juga mengalami penurunan tajam. Pada Maret 2025, tingkat kemiskinan tercatat sebesar 10,74 persen, turun 1,14 poin persentase dibandingkan tahun sebelumnya dan 1,38 poin persentase lebih rendah dari Maret 2023.
“Hal ini menandakan tren penurunan yang sangat positif. Penurunan ini tidak hanya karena faktor ekonomi makro, tetapi juga berkat berbagai kebijakan nyata di lapangan yang menyentuh langsung masyarakat,” jelas Urif.
Program pro rakyat
Menanggapi capaian tersebut, Bupati Kuningan H. Dian Rachmat Yanuar bersama Wakil Bupati Hj. Tuti Andriani menegaskan komitmennya untuk terus memperkuat langkah pemberantasan kemiskinan melalui program-program yang pro rakyat.
“Alhamdulillah, sejak kami dilantik pada 20 Februari 2025, kami terus menggulirkan program yang berpihak pada masyarakat, seperti Gerakan Pangan Murah, Job Fair, Program 100 KM Jalan, Bernas dan Bangpupuk, hingga BPJS gratis bagi warga rentan dan berbagai upaya lainnya yang mendapat dukungan masyarakat,” ungkap Dian.
Menurutnya, berbagai inisiatif tersebut terbukti mampu memperkuat daya beli masyarakat, membuka lapangan kerja, serta menjaga stabilitas harga kebutuhan pokok di tengah dinamika ekonomi nasional.
“Hasilnya kini mulai terlihat nyata. Kesejahteraan warga meningkat dan kemiskinan terus menurun. Tren positif ini diharapkan terus berlanjut di masa mendatang,” tutupnya.(Sul)



