Pendidikan

Rata-rata Lama Sekolah Masih Rendah, Tantangan Serius Pemkab Majalengka Tingkatkan Kualitas SDM

kacenews.id-MAJALENGKA-Bupati Majalengka, Eman Suherman, mengungkapkan bahwa rata-rata lama sekolah warga Kabupaten Majalengka masih tergolong rendah, yakni 7,53 tahun, atau setara dengan baru menempuh pendidikan lima bulan di jenjang SMP. Kondisi ini menjadi tantangan serius bagi pemerintah daerah dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM).
Hal itu disampaikan Bupati Eman dalam acara wisuda Universitas Majalengka, Sabtu (1/11/2025). Menurutnya, angka rata-rata lama sekolah tersebut masih berada di bawah rata-rata Jawa Barat maupun nasional. “Rata-rata lama sekolah kita masih rendah, baru 7,53 tahun. Artinya, sebagian besar masyarakat Majalengka baru mengenyam pendidikan lima bulan di kelas satu SMP,” ungkap Bupati Eman.
Ia menegaskan, pemerintah daerah berkomitmen meningkatkan angka rata-rata lama sekolah melalui berbagai program pendidikan kesetaraan bagi masyarakat yang belum menyelesaikan pendidikan formal. “Kita ingin mendorong masyarakat agar mau ikut program paket kesetaraan. Tidak ada cara lain untuk meningkatkan kualitas pendidikan selain membuka kesempatan belajar,” katanya.
Selain melalui program kesetaraan, Bupati juga menilai Sekolah Rakyat dapat menjadi solusi efektif untuk memperluas akses pendidikan, khususnya bagi masyarakat kurang mampu. “Kami berharap Sekolah Rakyat menjadi solusi untuk meningkatkan rata-rata lama sekolah, dan kuota untuk Kabupaten Majalengka bisa terus ditambah tahun depan. Ini menjadi kesempatan bagi keluarga kurang mampu untuk tetap bisa belajar, sekaligus memberdayakan para orang tua,” tambahnya.
Pengangguran terbuka
Di sisi lain, Bupati juga menyoroti angka pengangguran terbuka di Majalengka yang saat ini masih mencapai 4,01 persen, meski sudah mengalami penurunan dari sebelumnya 4,12 persen.
Menurutnya, turunnya angka pengangguran tak lepas dari program pelatihan keterampilan dan penyaluran tenaga kerja yang dijalankan oleh Pemerintah Kabupaten Majalengka.
“Ada lebih dari 4.800 warga telah terserap ke dunia kerja melalui pelatihan dan kerja sama antara Pemda Majalengka dengan sejumlah industri. Pelatihan tersebut dilakukan secara gratis. Sekarang ini banyak industri di Majalengka yang membutuhkan tenaga kerja dalam jumlah besar, dan yang mereka cari adalah yang sudah punya keterampilan khusus. Maka kami adakan pelatihan,” kata Bupati Eman.
Ia berharap, dengan semakin banyaknya industri di Majalengka serta pelatihan yang terus dilakukan, angka pengangguran terbuka bisa semakin ditekan dan kemiskinan dapat berkurang secara signifikan.
Sementara itu, seorang pemuda asal Kecamatan Jatitujuh mengungkapkan bahwa masih banyak anak muda di wilayahnya yang memilih bekerja selepas SMP dibanding melanjutkan pendidikan. “Di sini hampir semua, begitu tamat SMP langsung berangkat ke Jakarta untuk jadi buruh bangunan. Mereka lebih memilih mencari uang daripada melanjutkan sekolah,” ujarnya.(Ta)

Related Articles

Back to top button