CirebonRaya

Serap Aspirasi, DPRD Kabupaten Cirebon Dorong Penanganan Tuntas Berbagai Permasalahan Krusial di Lingkungan Masyarakat

 

 

 

 

kacenews.id-CIREBON-Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Cirebon, Anton Maulana, melakukan kegiatan reses di Desa Bode Lor, Kecamatan Plumbon, belum lama ini.

Tak sekadar agenda seremonial, pertemuan itu menjadi ruang dialog terbuka antara masyarakat dan wakil rakyat dalam membahas isu krusial seperti sampah, banjir musiman, dan infrastruktur desa.

Anton menilai, semangat warga Bode Lor untuk mengelola sampah secara mandiri perlu diapresiasi dan ditindaklanjuti dengan dukungan nyata dari pemerintah daerah.

“Masyarakat di sini punya inisiatif kuat untuk mandiri. DPRD siap bantu lewat dana aspirasi agar tersedia sarana dan prasarana pengelolaan sampah yang memadai,” katanya.

Dalam dialog yang berlangsung akrab, warga mengeluhkan persoalan banjir yang kerap terjadi setiap musim hujan. Hasil penelusuran awal menunjukkan penyebabnya bukan hanya curah hujan tinggi, tetapi juga bangunan liar yang menutup aliran air.

Menurut Anton,  pihaknya akan menggandeng Dinas PUPR Kabupaten Cirebon untuk melakukan peninjauan langsung dan menyusun langkah penanganan yang lebih permanen.

“Kalau ternyata masalahnya dari bangunan yang menyalahi aturan, maka akan ada penegakan Perda. Kita ingin semua masalah, dari jalan rusak, banjir, sampai sampah, bisa diselesaikan secara tuntas,” katanya.

Kepala Desa Bode Lor, Rofi’i, menyambut positif kehadiran Ketua Komisi III DPRD tersebut. Ia menilai reses kali ini bukan hanya serap aspirasi, tapi juga bukti sinergi nyata antara legislatif dan pemerintah desa dalam membangun wilayah.

“Kami berterima kasih karena Pak Anton datang langsung dan mendengarkan keluhan warga. Sinergitas ini penting, karena pembangunan bukan hanya soal infrastruktur, tapi juga pemberdayaan masyarakat,” ucapnya.

Ia mengungkapkan, persoalan banjir telah menjadi perhatian serius pemerintah desa. Dua pertemuan sungai yang menyempit serta adanya bangunan penghambat aliran air menjadi penyebab utama.

“Kami sudah koordinasi dengan dinas terkait seperti PSDA dan BWS. Warga juga sudah legowo bila memang harus ada penataan ulang,” katanya.

Anton memastikan seluruh hasil reses akan dibawa ke forum pembahasan DPRD bersama Pemkab Cirebon untuk ditindaklanjuti dalam program pembangunan tahun depan. Ia berharap Bode Lor dapat menjadi model desa tangguh lingkungan, dengan pengelolaan sampah, drainase, dan penataan ruang berjalan selaras dengan partisipasi warga.

“Kami ingin setiap desa punya ciri khas pembangunan berkelanjutan. Bode Lor punya potensi besar untuk jadi percontohan,” katanya.(Is)

 

Related Articles

Back to top button