Modal Usaha BUMMas Solot Berkah Tegalurung Perkuat Usaha Ayam Petelur
kacenews.id-CIREBON-Upaya pemberdayaan ekonomi masyarakat terus digencarkan Badan Usaha Milik Masyarakat (BUMMas) Solot Berkah Desa Tegalurung, Kecamatan Balongan, Kabupaten Indramayu. Sejak dirintis pada 2019, BUMMas ini telah mengembangkan sejumlah unit usaha, mulai dari media tanam seperti tanah gunung, sekam bakar, kompos, hingga kite murni.
Memasuki Oktober 2025, BUMMas Solot Berkah kembali menunjukkan komitmennya dalam mendorong kemandirian warga dengan menyalurkan bantuan modal usaha kepada dua penerima program (PP), Hari dan Tasrini, yang tinggal di Blok Kedokan Desa RT 08/RW 02, Desa Tegalurung.
Relawan Inspirasi Desa Berdaya Tegalurung, Lastri Mulyani, mengatakan bantuan tersebut diberikan untuk memperkuat sektor usaha ternak ayam petelur yang mulai dirintis sejak enam bulan lalu sebagai unit usaha baru BUMMas.
“Modal usaha yang diterima akan digunakan untuk menambah jumlah ayam, memperbaiki sarana seperti kandang, dan menambah stok pakan,” tutur Lastri, Kamis (16/10/2025).
Lastri menjelaskan, unit usaha ternak ayam ini menjadi langkah nyata dalam memperluas kegiatan ekonomi warga agar lebih produktif dan mandiri. Ia juga menambahkan, kegiatan ini diharapkan bisa membantu penerima program keluar dari garis kemiskinan.
“Program bantuan modal usaha BUMMas dari Rumah Zakat ini bertujuan membantu para penerima program mengembangkan usahanya dan supaya bisa keluar dari garis kemiskinan. Ke depan, diharapkan mereka bisa menjadi muzaki,” ujarnya.
Sementara itu, Tasrini, salah satu penerima bantuan, mengaku sangat bersyukur atas dukungan tersebut. “Alhamdulillah, saya mendapat bantuan modal usaha dari Rumah Zakat dan akan saya gunakan sebaik mungkin supaya bisa lebih berkembang,” ungkapnya penuh semangat.
Hal senada disampaikan Hari, penerima bantuan lainnya. Ia menuturkan, beternak ayam petelur merupakan cita-citanya sejak lama dan kini menjadi peluang usaha menjanjikan bagi keluarganya.
“Ternak ayam ini bisa membantu mencukupi kebutuhan keluarga. Telur yang dihasilkan bisa dijual ke warung, kadang juga dikonsumsi sendiri. Mumpung masih muda, ini bisa jadi bekal masa tua nanti,” katanya.
Lastri menambahkan, untuk sementara ternak ayam petelur masih dikelola di rumah masing-masing penerima program, namun ke depan akan dibentuk pusat usaha bersama agar lebih terorganisir dan berkelanjutan.(No)



