MTQ Majalengka Dipusatkan di Kecamatan Sindang, Kolaborasi Religi dan Ekonomi Kerakyatan
kacenews.id-MAJALENGKA-Gelaran Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) tingkat Kabupaten Majalengka tahun 2025 tak hanya menjadi ajang menumbuhkan kecintaan terhadap Al-Qur’an, tetapi juga menjadi momentum memperkuat ekonomi kerakyatan melalui promosi produk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
Selama tiga hari pelaksanaan, Selasa hingga Kamis (9–11/10/2025), Kecamatan Sindang menjadi pusat kegiatan keagamaan sekaligus pameran UMKM yang diikuti 26 kecamatan se-Kabupaten Majalengka. Setiap kecamatan menampilkan beragam produk unggulan khas daerahnya, mulai dari kuliner, kerajinan tangan, hingga hasil olahan lokal.
Bupati Majalengka, Eman Suherman mengatakan, penyelenggaraan pameran UMKM di ajang MTQ ini bukan sekadar pelengkap acara, melainkan bagian penting dalam mendorong perputaran ekonomi daerah. Apalagi, kegiatan MTQ selalu menarik ribuan pengunjung, baik dari Majalengka maupun dari kabupaten tetangga.
“Bagi stand yang paling banyak melakukan transaksi selama kegiatan MTQ berlangsung ada hadiah menarik yang akan diberikan kepada pelaku UMKM yang memamerkan barangnya,” ujar Bupati Eman.
Ia menambahkan, setiap momentum besar yang melibatkan banyak massa harus mampu memberi ruang bagi para pelaku usaha lokal agar produknya dikenal lebih luas dan meningkatkan penjualan. “Kita tahu pada saat Covid-19 melanda, yang tetap bertahan adalah pelaku usaha ekonomi kecil, UMKM dan sektor pertanian. Jadi betapa besarnya peran mereka,” ungkapnya.
Menurut Bupati, sektor ekonomi kerakyatan adalah pondasi utama yang terbukti tangguh dalam situasi sulit. Karena itu, pemerintah mendorong pelaku UMKM untuk lebih aktif memanfaatkan setiap kegiatan besar daerah, termasuk MTQ.
“Pedagang dari luar kota saja memanfaatkan momentum MTQ untuk mengembangkan usahanya, masa pelaku usaha di Majalengka tidak berusaha menfaatkan,” tambahnya.
Lebih jauh, Bupati menegaskan bahwa sinergi antara kegiatan keagamaan dan ekonomi rakyat menjadi wujud keseimbangan antara pembangunan spiritual dan kesejahteraan masyarakat.
“Sinergi antara kegiatan keagamaan dan ekonomi ini diharapkan dapat menciptakan keseimbangan antara pembinaan spiritual dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Pemerintah Kabupaten Majalengka berkomitmen untuk terus melahirkan generasi Qur’ani yang berakhlak mulia, sekaligus memperkuat daya saing ekonomi menuju Majalengka Langkung Sae,” katanya.
Sementara itu, antusiasme pelaku UMKM tampak tinggi. Salah satunya Obi Supraja, perajin sandal dan sepatu asal Desa Cibentar, Kecamatan Jatiwangi, yang mengaku selalu ikut serta dalam setiap gelaran MTQ dan kegiatan pameran lainnya.
“Lumayan saja setiap acara selalu ada barang terjual, dan bahkan kebanyakan mereka memesan barang sesuai keinginannya. Dari acara ini kenal banyak orang dan akhirnya mereka pesan barang,” ungkap Obi.
Hal senada disampaikan Iman, penjual kopi lokal yang ikut meramaikan pameran. Ia menawarkan berbagai jenis kopi bubuk dan minuman siap saji dengan beragam kemasan. Dengan kemeriahan lomba dan geliat ekonomi masyarakat, MTQ Majalengka 2025 benar-benar menjadi ajang yang tidak hanya memperindah lantunan ayat suci Al-Qur’an, tetapi juga memperkuat denyut nadi ekonomi rakyat.(Ta)



