Ragam

Prabowo dan Kebangkitan Indonesia di Panggung Dunia

KEHADIRAN Presiden Prabowo Subianto dalam KTT Perdamaian Sharm El-Sheikh di Mesir bukan sekadar agenda diplomatik biasa. Momentum itu menjadi simbol kebangkitan kembali diplomasi Indonesia di tengah dunia yang kian terpolarisasi oleh kepentingan politik global.

Pujian terbuka dari mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump kepada Prabowo, dengan menyebutnya sebagai “tough man”, memang menjadi sorotan media internasional.
Namun, di balik gesture simbolik itu, tersimpan makna yang lebih besar, pengakuan atas ketegasan dan konsistensi Indonesia dalam menjaga perdamaian dunia.

Prabowo datang ke forum tersebut bukan untuk mencari sorotan, tetapi membawa pesan yang telah lama menjadi fondasi politik luar negeri Indonesia, bebas dan aktif. Di tengah pertarungan pengaruh antara kekuatan besar dunia, Indonesia tetap berdiri tegak sebagai mediator, penjaga keseimbangan, dan pembela kemanusiaan.
Keterlibatan aktif Prabowo dalam upaya penghentian perang Gaza menunjukkan bahwa Indonesia tidak sekadar bersuara dari jauh, tetapi hadir langsung dalam ruang negosiasi global.

Langkah ini mempertegas posisi Indonesia sebagai bangsa yang percaya bahwa perdamaian tidak cukup dengan pernyataan moral tetapi membutuhkan diplomasi nyata dan keberanian politik.

Lebih jauh, gaya kepemimpinan Prabowo yang lugas dan realistis mulai menciptakan wajah baru diplomasi Indonesia, tegas, rasional, namun tetap menjunjung nilai kemanusiaan dan solidaritas dunia ketiga.

Dunia, kini melihat Indonesia bukan hanya sebagai negara demokrasi terbesar di Asia Tenggara, tetapi juga sebagai kekuatan moral yang mampu menjembatani perbedaan antarnegara.

Panggung global memang tidak mudah ditembus. Namun Prabowo tampaknya memahami satu hal, di dunia yang dilanda krisis dan ketegangan, keberanian untuk berdiri di antara kutub ekstrem justru menjadi kunci agar Indonesia tetap relevan dan dihormati.

Kini tantangannya adalah menjaga momentum ini. Diplomasi tidak berhenti di ruang konferensi, tetapi harus diterjemahkan dalam komitmen jangka panjang. Yakni, memperkuat peran Indonesia di forum internasional, memperluas jejaring strategis, dan tetap berpihak pada nilai kemanusiaan universal.
Jika arah ini terus dijaga, maka kehadiran Prabowo di Sharm El-Sheikh akan tercatat bukan hanya sebagai momen pujian dari Trump, tetapi sebagai titik balik kebangkitan diplomasi Indonesia di panggung dunia.***

Related Articles

Back to top button