Capaian Penanganan TBC Masih 65 Persen, Pemkab Cirebon Evaluasi Program Hasil Terbaik Cepat

kacenews.id-CIREBON- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cirebon menggelar pertemuan evaluasi capaian program hasil terbaik cepat (PHTC) TBC dan penguatan rencana aksi daerah penanggulangan Tuberkulosis (TBC) di Aula Dinas Kesehatan setempat, Senin (6/10/2025).
Wakil Bupati (Wabup) Cirebon, H Agus Kurniawan Budiman mengungkapkan, pertemuan kali ini pihaknya mendiskusikan pencapaian penanganan TBC. Pasalnya, sesuai target dari pemerintah pusat harusnya di minggu ke-40 harus mencapai 69 persen. Sedangkan Kabupaten Cirebon baru di angka 65 persen.
“Pertemuan ini dilakukan, salah satunya karena kasus TBC di Kabupaten Cirebon yang masih tergolong cukup tinggi. Harusnya 10.300an, kita baru mendeteksi di 6.731 kasus TBC. Tentu kita mempunyai kewajiban untuk menangani supaya kasus TBC di Kabupaten Cirebon bisa terselesaikan. Untuk menyelesaikan TBC ini kita tidak bisa sendiri, tapi harus berkoordinasi dengan semua pihak, yakni kecamatan, pemdes dan para kader,” katanya.
Menurutnya, pengawasan TBC ini sangat krusial, semisal terkait dengan minum obat, penanganan TBC selama enam bulan jangan sampai berhenti, kemudian pengawasannya. “Maka selain pemerintah dan kader, tentu harus didukung pula oleh pihak keluarga,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon, Hj Eni Suhaeni mengemukakan, dari delapan program salah satunya adalah menurunkan TBC di angka 50 persen sampai 2029. Maka setiap pekannya ada evaluasi dari tingkat pusat, provinsi sampai kabupaten/kota.
“Tadi sudah dievaluasi, memang kita belum mencapai target. Penemuan kasus TBC kita baru 65,2 persen yang harusnya di minggu ke 40 kita 69 persen,” tuturnya.
Menurutnya, dari 60 puskesmas yang ada di Kabupaten Cirebon selalu dievaluasi kinerjanya untuk penanganan maupun penanggulangan TBC. Karena ada puseksmas yang sudah memenuhi target ada juga yang belum memenuhi terget.
“Makanya selalu dievaluasi, kendalanya apa di lapangan. Sementara untuk puskesmas yang masih cukup tinggi kasusnya yakni Sendang, Gempol, Kalimaro,”katanya.
Kemudian, lanjut Eni, untuk pengobatan TBC juga masih belum sesuai target, baik yang sensitif obat maupun resisten obat. “Kemudian terapi pencegahan TBC kita masih di angka 15,1 persen, yang seharusnya sudah 72 persen selama setahun,” katanya.
Ia menyampaikan, jika sesuai dengan standar pelayanan minimal harus 100 persen, sedangkan Kabupaten Cirebon baru 65 persen. Jadi dari target 50 ribu, Kabupaten Cirebon baru 30 ribu.
“Tadi diberi arahan dan motivasi untuk koordinasi di lapangan. Satu kontak penderita TBC maka delapan kontak terdekat harus diperiksa. Kalau ada kendala minta tokoh masyarakat, kepala desa, kader untuk bersama-sama turun supaya masyarakat mau diperiksa sebingga tidak menularkan ke yang lain,”tuturnya.(Junaedi)
3 Lampiran • Dipindai dengan Gmail
BalasBalas ke semuaTeruskan
Tambahkan reaksi |